Perang Paten Kontra Apple, Samsung Didanai Google

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 23 April 2014 | 13:26 WIB
Perang Paten Kontra Apple, Samsung Didanai Google
Ilustrasi (Shuterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google siap menyediakan bantuan dana untuk membantu Samsung mempertahankan diri terhadap gugatan pelanggaran hak paten dari Apple, demikian terungkap dalam persidangan, Selasa (22/4/2014), ketika Apple membeberkan sejumlah email antara kedua sekutu itu.

Apple membongkar email-email dari tahun 2012 itu untuk menunjukkan bahwa Samsung dan Google bersekongkol dalam mencuri teknologi telepon seluluer pintarnya, dalam produk Galaxy S5.

Bukti-bukti itu juga diajukan untuk meruntuhkan argumentasi Samsung yang mengatakan bahwa teknologi yang digunakan dalam ponselnya adalah milik Android dan jika ada pelanggaran paten di dalamnya maka yang harus disasar adalah Google, penyedia sistem Android yang digunakan oleh Samsung.

Persidangan itu sendiri adalah bagian dari gugatan pelanggaran lima hak paten Apple oleh Samsung. Kasus itu sudah berjalan kurang lebih tiga pekan di sebuah pengadilan di California, Amerika Serikat. Sebelumnya kedua perusahaan pernah saling gugat terkait hak paten di sembilan negara sejak pertengahan 2012 sampai pertengahan 2013.

Bukti-bukti yang dibuka Apple itu tidak disangkal oleh Google. Pengacara Google, dalam sebuah pernyataan yang disampaikan dalam rekaman, menyatakan bahwa email-email yang menyatakan bahwa Google akan ikut menangung denda serta dana jika Samsung digugat Apple, adalah asli.

"Saya tahu bahwa Google membela Samsung dan bahwa itu terlihat dalam email-email tersebut," kata James Maccoun, pengacara bidang paten Google.

Google dan Samsung telah menandatangi kesepakatan yang disebut "Mobile Application Distribution Agreement", yang di dalamnya mengatur bahwa Samsung harus memasukkan aplikasi-aplikasi Google dalam ponsel-ponselnya. Di sisi lain Google diwajibkan membantu Samsung jika digugat secara hukum terkait hak paten teknologi-teknologi itu. (CNET)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI