Suara.com - Sebuah laporan menyebutkan sekitar 4,5 juta smartphone (telepon cerdas) hilang atau dicuri di Amerika Serikat sepanjang 2013. Naik dari angka 2,8 juta pada 2012.
Kasus pencurian mendapat porsi terbesar yang bertanggung jawab perangkat smartphone terpisah dari pemilik sah, berdasarkan laporan tahunan State of the Net Survey oleh Consumer Reports. Organisasi ini yang mengatakan kasus pencurian hampir dua kali lipat dari 1,6 juta di 2013 menjadi 3,1 juta pada 2013.
Jumlah perangkat yang hilang meningkat dari 1,2 juta pada 2012 menjadi 1,4 juta pada 2013. Lebih dari 3.100 orang dewasa di AS ikut berpartisipasi dalam survei Consumer Reports untuk menghitung dalam angka-angka.
"Survei kami menunjukkan bahwa jumlah telepon cerdas yang hilang dan dicuri terus meningkat, dan terlalu banyak data pribadi mereka yang berbahaya disia-siakan karena tidak mengambil langkah keamaanan dasar," kata Glenn Derena selaku editor elektronik Consumer Reports.
Consumer Reports merekomendasikan bahwa pengamanan minimun pada smartphone milik konsumen bisa mengaplikasikan kode kunci empat digit.
Survei ini muncul tak lama setelah produsen ponsel kelas atas dan operator nirkabel mengumumkan komitmen mereka untuk mulai membuat alat-alat antipencurian pada semua telepon cerdas yang dibuat setelah bulan Juli 2015 yang dijual di Amerika Serikat. Sebuah alat nantinya akan memungkinkan pengguna untuk mengunci dari jarak jauh, hingga bisa menghapus semua data yang terdapat di memori ponsel.
Perusahaan yang berkomitmen mendukung sistem itu adalah Apple, Samsung, Google, Microsoft, dan beberapa perusahaan lainnya.