Suara.com - Sebuah puisi yang dibuat pada tahun 1684 diyakini memuat sebuah emoticon pertama di dunia. Jika benar itu adalah emoticon, maka emoticon yang dimuat pada naskah pidato Abraham Lincoln tahun 1862, bukanlah yang pertama.
Emoticon, gabungan dari emotion dan icon, adalah rangkaian tanda baca yang bisa dipakai untuk mengungkapkan ekspresi penulisnya. Selama ini, emoticon pertama yang ada di dunia diyakini ada pada naskah pidato Abraham Lincoln. Naskah tersebut dibuat pada tahun 1862.
Namun, baru-baru ini seorang kritikus sastra Levi Stahl menemukan simbol yang diduga emoticon dalam sebuah puisi buatan tahun 1684. Dalam puisi buatan Robert Herrick itu, terdapat emoticon wajah tersenyum atau :).
Emoticon itu muncul di baris kedua puisi "To Fortune" buatan Herrick, yang notabene pujangga di era perang saudara. Stahl sempat mengira emoticon itu muncul hanya akibat typo alias salah ketik. Untuk itu ia melihat karya Herrick yang lain yang diterbitkan Oxford University Press tahun lalu. Ternyata, emoticon serupa juga ia temukan dalam karya-karya tersebut.
Temuan ini meruntuhkan pendapat sebelumnya yang menyatakan emoticon pertama muncul di naskah pidato Abraham Lincoln.
Namun sebagai temuan yang baru muncul, tentu banyak sanggahan yang datang. Salah satunya dari Alan Jacobs. Lewat jurnal di blognya, Jacobs mengatakan belum tentu itu adalah emoticon, bisa saja karena masalah yang ada pada mesin ketik Herrick.
Terlepas dari ranah literatur, Scott Fahlman, seorang profesor di Universitas Carnegie Mellon, Pittsburg, mengaku sebagai salah satu penemu emoticon yang biasa digunakan dalam email dan chat. Menurut Fahlman, emoticon baru mulai digunakan pada awal tahun 1980an. Penggunanya baru terbatas pada mahasiswa fakultas ilmu komputer. Ketika itu emoticon dipakai sebagai simbol tambahan dalam bertukar pesan online. (Dailymail)