Suara.com - Samsung akan meluncurkan setidaknya dua telepon seluler pintar baru bersistem operasi Tizen - bukan Android - di kuartal kedua tahun ini, demikian dikatakan Yoon Han-kil, wakil presiden senior Samsung bidang strategi produk, seperti dikutip Reuters, Rabu (16/4/2014).
Langkah itu diambil Samsung untuk perlahan-lahan lepas dari ketergantungan terhadap Android dan mengandalkan Tizen, sistem operasi yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan asal Korea Selatan itu.
Dengan Tizen Samsung juga ingin meraup untuk dari penjualan aplikasi pihak ketiga dan layanan mobile, mendobrak dominasi Android dan Apple dengan iOS-nya.
Tetapi harapan untuk mengemukakan Tizen melemah setelah Samsung berkali-kali menunda peluncuran ponsel pintar berbasis Tizen. Apalagi pada Januari kemarin Samsung dan Google menandatangani sebuah pernjanjian paten baru yang dinilai oleh sejumlah pihak akan membuat perusahaan Korsel itu lebih terikat pada Android.
Yoon sendiri mengatakan bahwa Android "akan tetap menjadi bisnis utama kami" sementara Tizen atau Windows Phone akan digunakan pada produk yang menyasar pasar-pasar yang tidak bisa dijangkau Android.
"Kami sudah mencoba meluncurkan Tizen pada ponsel DoCoMo dan Orange...tetapi gagal karena kondisi pasar yang lemah. Kami sudah mengubah strategi dan akan meluncurkan ponsel-ponsel Tizen di beberapa negara dengan potensi lebih baik," kata Yoon.
Dia juga mengatakan bahwa Tizen akan dinilai berhasil jika bisa berkontribusi 15 persen terhadap total penjualan Samsung di dunia.
Ponsel Tizen pertama Samsung akan diluncurkan di akhir kuartal kedua 2014 dan ditujukan untuk pasar menengah ke atas. Sementara ponsel kedua akan ditujukan untuk pasar menengah, untuk mendorong pertumbuhan penjualan.
Sementara ini Tizen baru digunakan pada jam tangan cerdas baru Samsung yang diluncurkan pekan lalu. (Reuters)