Ditemukan, Bakteri Parasit yang Mampu Mengubah Tumbuhan Jadi "Mayat Hidup"

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 11 April 2014 | 13:00 WIB
Ditemukan, Bakteri Parasit yang Mampu Mengubah Tumbuhan Jadi "Mayat Hidup"
Bunga sebelum terjangkit bakteri (kiri) dan sesudah (kanan). (Youtube/John Innes Centre)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil mengungkap bagaimana bakteri parasit mengubah tumbuhan menjadi organisme yang bisa diasosiasikan dengan "mayat hidup". Bakteri parasit yang dinamakan fitoplasma itu menginfeksi organ reproduksi tumbuhan dan membuatnya menjadi steril. Itu artinya, tumbuhan itu tetap hidup, namun hanya untuk memberi makan patogen yang menghinggapinya.

Bakteri parasit tersebut tersebar melalui air liur sejenis serangga pemangsa daun yang dinamakan leafhoppers.

"Untuk pertama kalinya, kami dapat mengungkap betapa luar biasanya manipulasi yang terjadi (parasit terhadap tumbuhan)," kata Profesor Saskia Hogenhout dari John Innes Centre Norwegia, yang melakukan penelitian tersebut.

Parasit yang ia pelajari disebarkan oleh serangga yang hidup di antara tumbuhan. Parasit itu, seperti disebutkan di atas, menjangkiti organ reproduksi tumbuhan, yakni bunga, dan mensterilkannya.Parasit itu mengubah bunga tumbuhan menjadi daun.  Akibatnya, tumbuhan tersebut tidak mampu bereproduksi dan kelangsungan hidupnya bergantung pada kelangsungan hidup bakteri parasit tersebut.

Sang profesor, bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Wageningen, Belanda, menemukan bahwa bakteri parasit itu menghasilkan protein yang dinamakan SAP54. Protein itulah yang berperan dalam proses sterilisasi organ reproduksi tumbuhan. Protein tersebut bereaksi dengan protein RAD23 yang dihasilkan tumbuhan.

Beberapa tumbuhan yang bisa terkena bakteri parasit ini antara lain jagung, gandum, wortel, tomat, dan anggur. Para peneliti berharap agar temuan tersebut berguna untuk menemukan cara guna mengendalikan perkembangan bakteri tersebut. Dengan temuan itu, diharapkan tercipta cara mencegat protein bakteri tersebut tanpa menggunakan pestisida. (Dailymail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI