Ilmuwan Berhasil Pasang Vagina Baru pada Empat Pasien Perempuan

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 11 April 2014 | 10:37 WIB
Ilmuwan Berhasil Pasang Vagina Baru pada Empat Pasien Perempuan
Proses pembuatan vagina di laboratorium (Wake Forest Institute for Regenerative Medicine).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu tim dokter dan ilmuwan di Amerika Serikat berhasil mentransplantasikan vagina buatan pada empat orang perempuan yang lahir dengan kelainan vagina atau tanpa vagina. Vagina buatan itu diciptakan dari sel-sel empat pasien itu sendiri, demikian lapor Reuters, Jumat (11/4/2014).

Sejumlah tes menunjukkan bahwa jaringan vagina yang ditanamkan pada tubuh keempat perempuan itu sudah menyatu dan tidak lagi bisa dibedakan dari jaringan mereka sendiri. Perempuan-perempuan yang kini dewasa itu menjalani operasi transplantasi saat remaja.

Kini keempatnya sudah aktif secara seksual dan vagina mereka bisa berfungsi secara normal. Dua dari empat perempuan itu - yang lahir dengan rahim normal, tetapi tidak punya vagina - kini bahkan mengalami menstruasi secara normal.

Belum diketahui apakah keempat perempuan istimewa itu bisa mempunyai anak, tetapi karena mereka bisa menstruasi maka para dokter memperkirakan ovarium mereka berfungsi normal.

Prestasi gemilang, yang diterbitkan dalam jurnal Lancet, itu adalah karya tim dokter dan ilmuwan yang dipimpin Anthony Atala, direktur Wake Forest Baptist Medical Center's Institute for Regenerative Medicine, di North Carolina, AS.

Mereka menunjukkan perkembangan memukau dari bidang kesehatan regeneratif, disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari cara memanfaatkan kekuatan tubuh manusia untuk bertumbuh kembali dan menggantikan sel-sel.

Sebelumnya Atala dan timnya menggunakan pendekatan yang sama untuk menumbuhkan kembali kandung kemih dan saluran kencing pada sejumlah bocah lelaki.

Atala mengatakan keberhasilan terbaru timnya menunjukkan untuk pertama kalinya di dunia bahwa vagina yang dicipakan di laboratorium menggunakan sel-sel tubuh pasien bisa berfungsi dengan baik pada manusia.

Keempat pasien Atala lahir dengan kelainan yang disebut sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH). Itu adalah kelainan genetik langka, yang para penderitanya tidak mempunyai vagina dan rahim. Ada pula yang mempunyai kedua organ itu, tetapi tidak sempurna.

Perempuan dengan sindrom itu biasanya mencari pengobatan saat remaja, karena mereka tidak mengalami menstruasi.

"Mereka tidak bisa menstruasi, terutama ketika kelainannya sangat parah sehingga mereka tidak mempunyai lubang (vagina)," kata Atala.

Hal itu bisa berbahaya, kata Atala, karena akan menyebabkan sakit yang luar biasa pada perut karena darah menstruasi tertampung di daerah perut.

Empat pasien yang berhasil mendapat vagina baru itu berusia 13 dan 18 tahun saat menjalani operasi. Operasi sendiri berlangsung antara Juni 2005 dan Oktober 2008.

Para ilmuwan mulai dengan mengumupulkan sejumlah sel dari jaringan kelamin dan menumbuhkan dua jenis sel - sel otot dan sel epitelial (tipe sel yang membentuk rongga tubuh) - di laboratorium.

Empat pekan kemudian, tim mulai memasang lapisan-lapisan jaringan sel pada rangka yang terbuat dari kolagen. Kolagen digunakan bisa diserap tubuh. Mereka lalu membentuk organ itu agar sesuai dengan anatomi tubuh pasien dan menyimpannya dalam inkubator.

Seminggu kemudian mereka membuat lubang dalam tubuh pasien lalu mulai memasang implant vagina ke organ reproduksi yang telah ada pada tubuh pasien. Setelah ditanamkan maka syaraf dan pembuluh darah terbentuk untuk memberi kehidupan para organ tersebut. Sel-sel baru juga tercipta, menggantikan rangka kolagen yang telah diserap tubuh.

"Setelah enam bulan, Anda tidak lagi bisa membedakan antara organ yang direkayasa dengan organ normal," kata Atala.

Para peneliti akan terus memantau perkembangan keempat pasiennya selama delapan tahun ke depan. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI