Terungkap, Usia Bulan Kita Adalah 4,5 Miliar Tahun

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 03 April 2014 | 04:37 WIB
Terungkap, Usia Bulan Kita Adalah 4,5 Miliar Tahun
Bulan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak lama dipercayai bahwa bulan, satelit alami bumi, tercipta setelah bumi bertumbukan dengan sebuah planet berukuran sebesar Mars miliaran tahun yang lalu. Namun, hingga kini perdebatan mengenai berapa usia pasti bulan masih berlangsung.

Beberapa ilmuwan meyakini bulan terbentuk 30 juta tahun setelah terciptanya sistem tata surya, sementara yang lain memperkirakan bulan baru tercipta 100 juta tahun setelahnya.

Namun, baru-baru ini, dengan menggunakan simulasi komputer, sekelompok ilmuwan perplanetan membuktikan teori yang ke dua-lah yang benar. Mereka juga menemukan apa yang disebut sebagi "jam geologi".

Tim yang tergabung atas para peneliti dari Prancis, Jerman dan Amerika Serikat itu menjalankan 259 simulasi komputer yang menunjukkan pertumbuhan planet Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

Saat analisis tersebut berlangsung, para ilmuwan menemukan hubungan antara waktu saat bumi ditabrak dan jumlah tambahan material yang diterima bumi usai tumbukkan itu. Hubungan itu muncul sebagai sebuah jam untuk mengetahui waktu pembentukan bulan yang kemudian mereka klaim sebagai "jam geologi" pertama dalam sejarah sistem tata surya. Jam geologi ini tidak tergantung pada pengukuran pelapukan radioaktif dari inti atom untuk menentukan usia bulan.

Dengan jam geologi itu, mereka menyimpulkan bahwa bulan terbentuk 95 juta tahun setelah tata surya tercipta. Tata surya sendiri diyakini terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa usia bulan adalah 4,5 miliar tahun. Pembentukan tata surya sendiri bermula dari runtuhnya sebagian awan molekul.

Sebagian massa awan yang runtuh itu berkumpul di tengah dan membentuk matahari. Sementara itu, sisanya membentuk planet-planet dengan masing-masing bulannya. Penemuan ini tercatat pada jurnal Nature. (Dailymail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI