Suara.com - Astronot Jepang, Koichi Wakata, menerima tongkat kepemimpinan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Minggu (9/3/2014). Ia, dengan demikian, menjadi warga Jepang pertama yang pernah menjadi komandan ISS.
Wakata (50) telah menjadi teknisi stasiun antariksa sejak tiba di ISS bersama dua astronot lainnya pada 7 November 2013.
"Saya merasa terhormat menerima tongkat kepemimpinan stasiun luar angkasa," kata Wakata saat upacara penyerahterimaan kepemimpinan ISS yang disiarkan oleh NASA Television.
Pemimpin ISS sebelumnya, Oleg Kotov dan rekannya sesama Rusia, teknisi antariksa Sergey Ryazanskiy, serta astronot asal AS, Mike Hopkins, akan meninggalkan ISS dan kembali ke Bumi pada Senin (10/3/2014). Pengganti mereka akan tiba di ISS pada 26 Maret.
Wakata adalah orang ketiga yang pernah memimpin ISS selain astronot dari badan antariksa AS (NASA) dan badan antariksa Rusia. Sebelumnya ada Chris Hadfield asal Kanada yang menjadi pemimpin ISS pada periode Maret - Mei 2013. Sebelum dia, ada Frank DeWinee dari badan antariksa Eropa, yang memimpin ISS pada 2009.
"Sebagai warga Jepang saya sangat bangga diserahi tugas penting ini," ujar Wakata dalam bahasa Jepang, "Ini menunjukkan kepercayaan terhadap Jepang dan terhadap pencapaian yang sudah diraih Jepang dalam beberapa tahun terakhir."
Sejauh ini sudah empat astronot Jepang yang pernah menjadi kru ISS.
Bersama astronot NASA, Rick Mastracchio, dan kosmonot Rusia, Mikhail Tyurin, Wakata akan bertugas di ISS sampai pertengahan Mei.
Salah satu tugas penting ketiganya selama bertugas adalah memantau kedatangan kargo Space Exploration Technologies yang akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, AS pekan depan. Rencananya misi itu akan tiba di ISS pada 18 Maret.
ISS, yang merupakan laboratoriun riset internasional, melayang di orbitnya yang berjarak 420 kilometer di atas permukaan Bumi. Sejak 2000, ISS selalu diawaki oleh astronot maupun kosmonot, yang dirotasi secara teratur. (Reuters)