Studi: Twitter Bisa Melacak Penyebaran HIV Aids Secara "Real Time"

admin Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2014 | 14:02 WIB
Studi: Twitter Bisa Melacak Penyebaran HIV Aids Secara "Real Time"
Ilustrasi Twitter (Sumber: Reuters).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah tim ilmuwan dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat menemukan bahwa Twitter dan media-media sosial real time lainnya bisa digunakan untuk melacak penyebaran HIV Aids dan penyalahgunaan obat terlarang.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Preventive Medicine itu menemukan hubungan antara penyebaran geografis di AS dengan tweet-tweet yang berisi kata-kata terkait obat terlarang serta perilaku seksual berisiko.

"Ini merupakan studi pertama yang menunjukkan bahwa Twitter bisa digunakan untuk memprediksi perilaku terkait kesehatan manusia dan sebagai metode untuk memantau perilaku berisiko HIV serta penggunaan obat terlarang," kata Sean Young, salah satu peneliti dalam studi itu.

Untuk kepentingan penelitian itu para ilmuwan yang terlibat di dalamnya mengumpulkan lebih dari 550 juta tweet selama periode 26 Mei sampai 9 Desember 2012. Jutaan tweet itu lalu diolah menggunakan alogritma untuk menemukan kata-kata seperti "seks" dan "get high" - ungkapan untuk menyatakan mabuk.

Tweet-tweet itu lalu ditempelkan pada peta, lalu mereka menggunakan analisis statistik untuk mencocokan peta itu dengan laporan-laporan kasus HIV Aids. Hasilnya ditemukan hubungan yang signifikan antara tweet-tweet itu dengan lokasi atau wilayah yang punya laporan kasus HIV Aids tinggi.

Studi itu menemukan bahwa California, Texas, New York, dan Florida adalah negara-negara bagian di AS yang punya jumlah tweet tekait HIV Aids terbanyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI