Januari Terpanas ke-4 dalam Catatan Sejarah Bumi

admin Suara.Com
Senin, 24 Februari 2014 | 09:28 WIB
Januari Terpanas ke-4 dalam Catatan Sejarah Bumi
Gambaran suhu bumi Januari 2014. (Foto: NASA Goddard Space Flight Center)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melanjutkan catatan hampir 29 tahun berturut-turut berada di atas rata-rata suhu global bulanan, Januari 2014 menjadi Januari ke-4 terpanas dalam sejarah catatan suhu bumi. Hal itu setidaknya berdasarkan data yang didapat dari lembaga National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Berdasarkan data NOAA, kombinasi suhu rata-rata global di daratan dan lautan pada Januari lalu adalah 54,8 derajat Fahrenheit atau sekitar 12,67 derajat Celcius. Angka ini masih 1,17 derajat Fahrenheit di atas rata-rata suhu global abad ke-20. Sementara, hasil analisis lainnya dari NASA mencatat bahwa Alaska baru saja menjalani Januari terhangat ketiganya.

Dengan catatan itu pula, berarti Januari kemarin adalah yang terpanas sejak Januari 2007 lalu. Bulan Januari kemarin bahkan disebut merupakan Januari ke-38 secara beruntun yang mencatatkan suhu global di atas rata-rata suhu abad ke-20.

Di mata awam, data ini tentu bisa disebut kontras dengan kenyataan dampak "polar vortex" di berbagai belahan bumi, terutama di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, juga sejumlah kawasan di Inggris dan Rusia. Badai dan hamparan salju tebal di negeri-negeri itu, ternyata bukan berarti bumi secara global menjadi lebih dingin, namun justru sebaliknya.

Dengan kata lain, suhu tinggi yang kian luar biasa di belahan lain bumi (selatan), mampu melampaui dinginnya sejumlah kawasan yang memang tengah berada di musim dingin (utara). NOAA sendiri mencatat, suhu daratan di belahan selatan bumi sempat mencapai yang terpanas dalam sejarah pada Januari lalu.

Sementara untuk Februari ini, berdasarkan data NOAA pula, suhu global bumi berkemungkinan bakal berakhir dengan catatan masih di atas rata-rata abad ke-20. Ini sekaligus memperbesar kemungkinan dampak kemunculan El Nino di akhir musim panas (tengah tahun), serta lebih jauh berpotensi mencatatkan rekor lebih tinggi lagi di akhir tahun ini, hingga memasuki 2015.

NOAA sendiri mencatat, Januari terakhir yang bersuhu di bawah rata-rata temperatur global, terjadi pada tahun 1976 lalu. Itu adalah tahun di mana AS mencapai usia dua abad, atau ketika serial pertama film Rocky dirilis di bioskop. Sementara, bulan terakhir yang tercatat berada di bawah rata-rata suhu global adalah Februari 1985. Agaknya memang, bumi belakangan makin panas. (Mashable.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI