-
Heboh Meteor Jatuh di Lampung, Ini Cara Bedakan Batu Biasa dan Meteorit
"Meteorit sama dengan batuan di bumi, tidak ada racun atau radiasi, jadi aman," ungkapnya.
Selengkapnya -
Purnama Jumat Besok, Bulan Tepat di atas Mekkah
Pada Jumat dini hari, tepatnya pada pukul 4.43 WIB pagi, bulan purnama akan berada tepat di atas Mekkah.
Selengkapnya -
Jejak Cahaya dan Suara Dentuman di Langit Buleleng Bali Mulai Terungkap
Pada 8 Oktober 2009 warga Bone mendengar ledakan disertai getaran kaca-kaca rumah mereka.
Selengkapnya -
Dentuman di Buleleng Bali Diduga Meteor Jatuh: Timbulkan Gelombang Kejut
Meteor yang telah mencapai permukaan Bumi tidak berpotensi bahaya.
Selengkapnya -
Dentuman di Langit Buleleng Bali Diduga Meteor Besar Jatuh
Rhorom menuturkan meteor tersebut diduga memiliki ukuran awal beberapa meter, lebih kecil daripada asteroid Bone.
Selengkapnya -
Terungkap! Ledakan Besar di Buleleng Bali karena Asteroid Jatuh
BMKG juga mengatakan bahwa ledakan Buleleng terdeteksi oleh sebuah sensor gempa, dengan magnitudo 1,1. Warga Buleleng juga melihat bola api di langit.
Selengkapnya -
Suara Ledakan Buleleng Diduga Dipicu Jatuhnya Asteroid
Lapan menduga bahwa ledakan Buleleng mirip dengan ledakan Bone, Sulsel pada 2009 silam. Penyebabnya adalah asteroid.
Selengkapnya -
Lapan: Diduga Asteroid Picu Suara Ledakan Buleleng
Ledakan Buleleng, menurut Lapan, mirip dengan suara dentuman di Bone akibat ledakan asteroid pada Oktober 2009.
Selengkapnya -
Lapan Bandingkan Suara Ledakan Buleleng dengan Peristiwa Asteroid Bone 2009
Ledakan asteroid Bone 2009 telah dikonfirmasi oleh badan antariksa Amerika Serikat (NASA). Adapun ledakan Buleleng masih misterius.
Selengkapnya -
Korupsi Proyek Citra Satelit, Eks Kepala BIG dan Pejabat LAPAN Ditahan KPK
Namun, kata Lili, Muchlis dan Priyadi sejak awalingin merekayasa proyek CSRT tersebut. Sehingga, berlawanan dengan SOP yang berlaku dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Selengkapnya -
Pray For Kalimantan, Kali Ini Kalimantan Utara Diterjang Banjir
Sungai Sembakung meluap.
Selengkapnya -
LAPAN Ungkap Penyebab Banjir Kalsel karena 139 Hektar Hutan Hilang
LAPAN menganalisa penyempitan kawasan hutan telah meningkatkan risiko banjir di Kalimantan Selatan.
Selengkapnya -
Lembaga Antariksa: Banjir Kalsel Dipicu Menipisnya Hutan
Selama 10 tahun terakhir luas area perkebunan di Kalsel bertambah sekitar 219.000 ha sementara area hutan terus berkurang.
Selengkapnya -
Lapan: Banjir Kalsel Dipicu Susutnya Hutan 10 Tahun Terakhir
Saat area hutan terus menyusut, luas area perkebunan di Kalsel selama 10 tahun terakhir bertambah sekitar 219.000 ha.
Selengkapnya -
Banjir Besar di Kalimantan Selatan karena Hutan Terus Menyusut
"Perubahan penutup lahan dalam 10 tahun ini dapat memberikan gambaran kemungkinan terjadinya banjir di DAS Barito."
Selengkapnya -
Lapan: Susutnya Hutan 10 Tahun Terakhir Tingkatkan Risiko Banjir Kalsel
Luas area perkebunan di Kalsel selama 10 tahun terakhir bertambah sekitar 219.000 ha.
Selengkapnya -
Lapan Sebut Cuaca Saat Sriwijaya Air Hilang Kontak Tak Ada Indikasi Ekstrem
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menjelaskan cuaca saat itu berawan.
Selengkapnya -
Terungkap Cuaca Saat Sriwijaya Air Jatuh Tidak Ekstrem
tidak ada cuaca ekstrem saat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak
Selengkapnya -
Cuaca Saat Sriwijaya Air Jatuh: Berawan, Tapi Tidak Ada Indikasi Ekstrem
Pada 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengalami hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Selengkapnya -
Lapan Jelaskan Kondisi Cuaca Saat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh
Thomas mengatakan walau ada proses pembentukan sistem konveksi di sekitar titik kejadian, tetapi tidak ada indikasi kondisi ekstrem.
Selengkapnya