Suara.com - Beberapa waktu lalu, saya nyaris berantem dengan pengendara sepeda motor di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Untungnya ada polisi yang segera memisahkan, kalau tidak, mungkin ada yang terluka.
Betapa tidak kesal, semakin lama trotoar semakin minim karena diinvasi oleh pedagang kaki lima, tukang ojek atau pagar bangunan milik pengembang properti. Sudah minim trotoar, eh, pengendara sepeda motor masih saja suka menyerobot trotoar.
Pejalan kaki harus mengalah buat sepeda motor ugal-ugalan. Saya kira, orang yang kesal seperti saya di Jakarta ini sangat banyak. Mereka emosi dengan aksi serobot pengendara sepeda motor.
Kasus ini, seharusnya menjadi perhatian serius polisi dan pemerintah Jakarta agar lebih tegas menindak orang-orang jualan di trotoar atau sepeda motor yang lewat trotor. Kalau tidak, pejalan kaki bisa tak kuasa menahan marah dengan mereka.
Kepada para penegak hukum, mohon hal ini diperhatikan.
Dikirim oleh Susanto, karyawan, Jakarta Pusat
Surat Pembaca bisa dikirim ke email: [email protected]