Farikha Sukrotun: Wasit Asal Kudus di Final BAC 2025, Dulu Jaga Kasir Toko Bangunan

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 13 April 2025 | 20:43 WIB
Farikha Sukrotun: Wasit Asal Kudus di Final BAC 2025, Dulu Jaga Kasir Toko Bangunan
Farikha Sukrotun: Wasit Asal Kudus di Final Badminton BAC 2025, Dulu Jaga Kasir Toko Bangunan [Tangkap layar X]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada satu fakta menarik di pertandingan Final Badminton Asia Championship (BAC) 2025. Wanita asal Kudus, Farikha Sukrotun menjadi wasit di partai final ini.

Sosok Farikha Sukrotun sangat spesial. Menurut informai yang dibagikan jurnalis senior Ainur Rohman di akun X miliknya, Farikha sebelum jadi wasit internasional ialah seorang penjaga kasir toko bangunan.

"Seorang kasir pada sebuah toko bangunan di Kudus, begitu menyukai bulu tangkis dan serius belajar regulasi badminton. Dia lantas memutuskan mengambil jalan sebagai wasit," cuit akun Ainur Rohman seperti dikutip Suara.com, Minggu (13/4).

Masih dari sumber yang sama, kegigihan dan keuletan Farikha untuk menjadi wasit bulutangkis membuahkan hasil.

Dari ikut penataran wasit bulutangkis tingkat kabupaten pada 2016, Farikha pada 2019 kemudian lolos uji kompetensi nasional A dan mendapatkan ranking satu.

Karier Farikha sebagai wasit wanita terus menanjak. Dua tahun lalu, ia lulus ujian sebagai umpire internasional.

Salah satu akun X menyebutkan bahwa selain sebagai sempat menjadi kasir toko bangunan, Farikha juga lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Beliau lulusan Pendidikan Bahasa Inggris - UNY
Jaman kuliah, saya pernah ikut UKM bulutangkis bersama ybs," cuit akun @joki_jokii

Sebelum menjadi wasit Final Kejuaraan Asia 2025, Farikha melakoni tugas pertamanya di ajang Indonesia Masters pada Januari 2024.

Baca Juga: Potensi Leo/Bagas dan Jafar/Felisha Melaju ke Partai Puncak BAC 2025

Karier Farikha masih panjang. Wanita 27 tahun tersebut kabarnya ingin mengincar lisensi wasit Badminton Asia Certificate dan Badminton World Federation (BWF).

Wakil Indonesia di BAC 2025

Pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia Antonius Budi Ariantho menilai pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin serta Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana masih perlu meningkatkan kekuatan fisik dan ketahanan untuk bersaing di level tertinggi, terutama setelah tampil di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025.

“Evaluasi dari beberapa bulan turnamen yang diikuti, untuk Leo/Bagas dan Fikri/Daniel itu yang perlu ditambah adalah power dan kekuatan ketahanan,” kata Anton dalam keterangan tertulis, Minggu.

Ia menambahkan secara umum pola permainan dan semangat bertanding kedua pasangan sudah cukup baik.

Namun, dalam pertandingan ganda putra yang sejak babak awal sudah diwarnai pertarungan ketat, dibutuhkan kekuatan ekstra baik untuk menyerang maupun bertahan.

“Lawan dari babak 32 besar sudah seimbang semua, ini pasti menguras tenaga. Jadi persiapan ke depan harus lebih dimaksimalkan lagi,” ujarnya.

Anton juga mengatakan pentingnya peningkatan teknik bertahan dan adaptasi terhadap kondisi permainan, termasuk menghadapi laju shuttlecock yang cenderung lambat di beberapa turnamen.

“Untuk teknik dari sisi defensif harus ditingkatkan lagi, power harus lebih dikeluarkan. Apalagi dengan laju shuttlecock yang lambat seperti di sini, harus punya cara mengantisipasi,” ujar Anton.

Anton berharap evaluasi ini dapat menjadi acuan bagi para pemain dan tim pelatih dalam merancang program latihan yang lebih tajam jelang turnamen-turnamen penting mendatang.

Indonesia, khususnya ganda putra kembali gagal membawa gelar juara di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025. Kondisi ini memperpanjang paceklik sejak sektor ini meraihnya pada 2022 melalui Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.

Adapun pada edisi kali ini, pencapaian terbaik diraih Leo/Bagas dengan meraih perunggu setelah tersingkir di semifinal, kalah dari wakil tuan rumah Chen Boyang/Liu Yi dengan skor 21-13, 18-21, 12-21.

Sementara Fikri/Daniel terhenti di perempat final setelah kalah dua gim langsung 19-21, 21-19. Pun demikian dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang terhenti di fase yang sama setelah kalah dari Aaron Chia/Soh Wooy Yik asal Malaysia dengan skor 16-21, 11-21.

Satu wakil ganda putra Indonesia lainnya Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani angkat koper di babak pertama setelah kalah dari Chen Boyang/Liu Yi dengan skor 21-11, 12-21, 19-21.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI