Atlet asal Jember, Jawa Timur itu menduduki peringkat ketiga dalam perolehan skor (802 poin), dan peringkat pertama dalam serangan keseluruhan (tingkat keberhasilan 48,06 persen), serta memimpin dalam serangan terbuka, serangan perbedaan waktu, dan serangan balik, yang menunjukkan penampilannya dalam semua kategori serangan.
Pemain voli berjuluk "Megatron" itu berhasil membawa timnya melaju ke kejuaraan dengan perolehan dua kali menang dan satu kali kalah di babak playoff melawan Hyundai Construction yang saat itu berada di posisi kedua di musim reguler.
Megawati berperan penting dalam serangan gencar melawan Pink Spiders dalam babak final perebutan gelar juara Liga Voli Korea musim 2024 - 2025 yang berlangsung sengit selama lima laga.
Lika-liku Karier Megawati di Negeri Ginseng
Sepanjang kariernya hingga harus berhenti demi sang ibu, Megawati telah memperoleh segudang prestasi.
Masa remaja perempuan berumur 25 tahun ini dihabiskan dengan mengasah bakatnya bermain voli.
Sejak berumur 14 tahun, Megawati telah menunjukkan talentanya di lapangan.
Ia akhirnya dilirik oleh Klub Bola Voli Surabaya Bank Jatim dan menjadi salah satu pemain profesional termuda. Kala berlaga di Livoli Divisi Utama 2015, Megawati memulai kariernya dengan stabil.
Megawati akhirnya berkesempatan untuk bergabung di Proliga voli dan membela Jakarta Pertamina Fastron sejak musim 2015 hingga musim 2017.
Baca Juga: Segudang Prestasi Megawati Hangestri di Red Sparks, Kini Tinggalkan Liga Voli Korea Demi Ibu
Ia memutuskan untuk sementara membela Jakarta BNI 46 pada musim 2018 dan Bandung BJB Tandamata sebagai wakil Indonesia pada ASEAN Grand Prix 2022.