Siapa Dana White? Aktor Penting dibalik Kesuksesan Besar UFC

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 20 November 2024 | 10:06 WIB
Siapa Dana White? Aktor Penting dibalik Kesuksesan Besar UFC
Presiden UFC Dana White berbicara di podium mendukung kampanye Donald Trump pada 21 Februari 2020. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini siapa yang tidak tahu dengan UFC atau Ultimate Fighting Championship. Kesuksesan dan nama besar UFC saat ini tidak dapat dipisahkan dari sosok berkepala plontos bernama Dana White.

Ia menjadi aktor penting dibalik kesuksesan UFC. Dana White telah mengubah wajah olahraga ini sejak mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2001.

Sejak menjadi CEO UFC, Dana White tak hanya membuat UFC sekedar bertahan, etapi berkembang pesat hingga menjadi fenomena global dengan jutaan penggemar di seluruh dunia.

Di awal 2000-an, UFC merupakan organisasi yang terjebak dalam kesulitan finansial dan kurang mendapatkan pengakuan mainstream.

Baca Juga: Spinning Back Kick Jones Robohkan Miocic, UFC 309 Berakhir Dramatis!

Namun, situasi itu berubah ketika pada 2001, Dana White memperkenalkan UFC kepada dua investor besar, yaitu Lorenzo dan Frank Fertitta, yang kemudian membeli UFC dan memberi White kendali penuh atas operasional dan strategi perusahaan.

Deretan Fakta Unik Octagon Arena Petarung UFC Habis-habisan Demi Gelar [Instagram UFC]
Deretan Fakta Unik Octagon Arena Petarung UFC Habis-habisan Demi Gelar [Instagram UFC]

Sebelum kepemilikan Fertitta, UFC hampir bangkrut dan menghadapi tekanan hukum yang besar. UFC dipandang sebagai olahraga yang brutal dan liar, dengan banyak kritik mengenai keamanannya.

Namun, Dana White memiliki visi yang berbeda—ia percaya bahwa MMA memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi olahraga yang diterima secara luas jika dapat disajikan dengan cara yang lebih profesional.

Perubahan UFC

Salah satu langkah pertama yang diambil oleh Dana White adalah memperkenalkan aturan yang lebih jelas dan ketat untuk meningkatkan keselamatan para petarung. Dana White juga menghapuskan unsur-unsur kekerasan yang tidak perlu dan memperkenalkan regulasi yang lebih baik dalam setiap pertarungan.

Baca Juga: Kepergok! Elon Musk Tertawa Ngakak Lihat Meme Saat Nonton UFC Bareng Trump

Melalui kebijakan ini, UFC mulai mendapatkan pengakuan dari otoritas olahraga, jaringan televisi, dan sponsor besar, yang sebelumnya menghindari MMA karena ketidakpastian regulasi.

White juga tahu bahwa UFC memerlukan platform yang lebih besar untuk menarik perhatian masyarakat luas. Pada 2005, ia meluncurkan acara reality show The Ultimate Fighter (TUF) di stasiun televisi Spike TV, yang menjadi titik balik besar bagi UFC.

Sabuk UFC. [AFP]
Sabuk UFC. [AFP]

The Ultimate Fighter tidak hanya memberikan spotlight bagi para petarung MMA, tetapi juga memperkenalkan olahraga ini kepada penonton yang lebih luas. Melalui TUF, UFC berhasil menarik perhatian generasi muda, serta mempopulerkan bintang-bintang masa depan yang menjadi ikon MMA.

UFC Brand Global

Salah satu keberhasilan terbesar Dana White adalah menjadikan UFC sebagai sebuah merek global. Ia menyadari bahwa untuk tumbuh, UFC perlu berinovasi dalam cara pemasaran dan memperluas jangkauannya ke seluruh dunia.

White tidak hanya fokus pada pasar domestik di Amerika Serikat, tetapi juga membawa UFC ke berbagai negara di seluruh dunia, seperti Kanada, Brasil, Jepang, dan Eropa. Ini membuktikan bahwa MMA bisa diterima di berbagai budaya dan latar belakang.

Peningkatan popularitas UFC juga ditandai dengan kesepakatan besar dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Reebok (sebagai sponsor resmi pakaian olahraga) dan MOLA atau ESPN (yang menyiarkan pertandingan UFC secara eksklusif).

Berdasarkan berbagai laporan, pendapatan UFC meningkat signifikan. UFC kini menghasilkan pendapatan tahunan yang mencapai miliaran dolar, dengan acara-acara besar seperti UFC 229 yang menarik jutaan penonton dan pembeli tiket pay-per-view (PPV).

Wasit mengangkat tangan petarung Amerika Serikat, Dustin Poirier (kiri) setelah memukul KO Conor McGregor pada laga UFC 257 di Abu Dhabi, Minggu (24/1/2021). [ANTARA/Reuters/Jeff Bottari/Handout Photo via USA TODAY Sports]
Wasit mengangkat tangan petarung Amerika Serikat, Dustin Poirier (kiri) setelah memukul KO Conor McGregor pada laga UFC 257 di Abu Dhabi, Minggu (24/1/2021). [ANTARA/Reuters/Jeff Bottari/Handout Photo via USA TODAY Sports]

UFC pertandingannya disiarkan juga oleh MOLA pun telah melahirkan sejumlah petarung kelas dunia yang menjadi bintang internasional, seperti Conor McGregor, Khabib Nurmagomedov, Jon Jones, dan Amanda Nunes. Keberhasilan mereka di dalam oktagon turut meningkatkan daya tarik UFC di kalangan penggemar olahraga.

Selain itu, UFC berhasil menggelar acara di berbagai negara, termasuk Tiongkok, Abu Dhabi, dan Australia, serta memperkenalkan UFC Fight Island di Dubai selama pandemi COVID-19, yang memungkinkan UFC tetap menjalankan acara secara aman.

Pada 2016, UFC diketahui dijual ke perusahaan grup WME-IMG dengan harga sekitar miliaran Dollar. Penjualan ini mencerminkan besarnya nilai yang telah dibangun oleh Dana White dan timnya.

Dari berbagai hal itu, tidak dapat disangkal bahwa UFC telah menjadi salah satu merek olahraga terbesar dan paling sukses di dunia, dan banyak dari keberhasilan tersebut berakar pada visi serta kepemimpinan Dana White.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI