Penuh Kontroversi, Wasit Tinju PON 2024 Lampung vs Sumatera Utara Dinonaktifkan

Senin, 16 September 2024 | 15:28 WIB
Penuh Kontroversi, Wasit Tinju PON 2024 Lampung vs Sumatera Utara Dinonaktifkan
Logo PON XXI 2024 yang digelar di Aceh dan Sumatra Utara pada 8-20 September 2024 [ANTARA/HO-Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) merespon kontroversi dalam laga tinju PON 2024 antara Lampung melawan tuan rumah Sumatera Utara (Sumut).

Wasit Royke Waney dinonaktifkan setelah secara kontroversi memenangkan petinju tuan rumah, Joshua Juan Vargas Harianja atas Rusdianto Suku dari pada laga tinju putra kelas 75-80 kg di Auditorium Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Sabtu (14/9/2024).

Padahal, pukulan Rusdianto Suku beberapa kali menghasilkan poin. Bahkan, dalam video yang viral di media sosial, Joshua jatuh terkena pukulan keras Rusdianto.

Dalam keterangannya, Ketua Umum Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak didampingi Sekjen Pertina Pusat yang juga Ketua Panitia Pelaksana Cabor Tinju PON XXI/2024, Markus Jacob Papilaya, mengatakan wasit dikenai suspect.

Baca Juga: Meski Cuaca Buruk, Panahan Jawa Timur Tetap Mendulang Dua Emas di PON 2024

"Saya umumkan, wasit yang memimpin itu tidak benar. Saya menonaktifkan dia," kata Komaruddin Simanjuntak.

Komaruddin memaparkan, selama perhelatan cabor tinju PON 2024 berlangsung hari ke 6, terdapat dua peristiwa menonjol.

Mulai pada hari pertama di pertandingan atlet Papua Pegunungan, Sema Dabi melawan Ahmad Harahap dari Sumut.

Usai pertandingan, pelatih Papua Pegunungan melayangkan protes secara verbal kepada panitia. Situasi pun sempat tidak kondusif, dan video ketegangan itu viral di media sosial (medsos).

Kemudian di hari kelima, pertandingan antara petinju Sumut Joshua Harianja melawan Rusdianto Suku dari Lampung.

Baca Juga: Pebiliar Tertua dan Termuda Warnai Persaingan Sengit di PON 2024

Saat itu Rusdianto dua kali memukul jatuh lawannya, tapi di akhir pertandingan, justru ia dinyatakan kalah melawan tuan rumah.

Meski demikian, Komaruddin berpesan untuk prestasi harus dicapai dengan cara yang baik dan benar, sesuai koridor hukum dan ketentuan IBA, PB Pertina dan PB PON.

"Bila ada permasalahan selama pertandingan, disampaikan kepada panitia pelaksana, bukan dengan tindakan yang merugikan," kata dia.

Di sisi lain, Technical Delegate Tinju PB PON 2024, Muhammad Arisa Putra Pohan menerangkan terdapat beberapa poin yang harus dipahami dalam penilaian pertandingan tinju.

Seperti kriteria penilaian utama itu adalah skor. Skor diambil berdasarkan jumlah pukulan yang masuk mengenai target dan tidak disertai dengan pelanggaran.

"Hal tersebut telah diterangkan saat zoom meeting bersama pelatih dari setiap provinsi, sebelum pagelaran PON XXI berlangsung," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI