Suara.com - Atlet para atletik Indonesia, Saptoyogo Purnomo, tampil gemilang di partai final nomor 100 meter putra klasifikasi T37 Paralimpiade Paris 2024, Sabtu (31/8/2024) pukul 01.00 WIB.
Ditarget perunggu, atlet asal Purwokerto itu justru meraih medali perak dengan catatan waktu 11,26 detik.
Saptoyogo tak bisa menutupi rasa bahagianya usai mendapatkan medali perak pada Paralimpiade 2024.
Apalagi, sosok kelahiran 17 September 1998 itu sempat down sebelum melakoni partai final di Stade de France, Paris.
Baca Juga: Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Paris, Saptoyogo Purnomo Pecah Rekor
"Sempat down karena ada lawan-lawan yang baru dan saya tidak tahu catatan waktu terbaik mereka, tetapi saya menguatkan tekad untuk harus melakukan yang terbaik agar bisa meraih medali ini," kata Saptoyogo usai perlombaan.
Hujan yang mengguyur Stade de France juga sempat membuatnya khawatir. Untuk klasifikasi T37, turunnya hujan yang membuat udara menjadi dingin bisa mempengaruhi kinerja otot tangan maupun kaki.
"Saya tidak menyangka bisa pecah rekor pribadi karena situasinya hujan. Saat hujan bisa tidak maksimal karena bisa mempengaruhi otot di kaki atau tangan. Jadi saya hanya optimis untuk meraih medali," ujar dia.
Raihan medali perak ini menjadi kado tambahan ketika sang istri juga sedang hamil empat bulan.
Sosok berusia 25 tahun itu langsung menghubungi istrinya yang menyaksikan partai final melalui live streaming.
"Untuk istri, terima kasih telah mendukung saya dan selalu memotivasi saya. Semoga ini bukan momen terakhir untuk mendapatkan medali. Ini harus berkelanjutan untuk mendapatkan medali," tutur Saptoyogo.
Saptoyogo sejatinya hanya dibebani target medali perunggu pada Paralimpiade 2024 atau sama yang dia dapatkan pada Paralimpiade Tokyo 2020.