Suara.com - Keputusan tim para panahan Indonesia untuk datang lebih awal ke Paris, Perancis, terbukti tepat.
Perubahan kecepatan angin yang terjadi di Paris menjadi tantangan berat bagi Ken Swagumilang dkk. menuju Paralimpiade Paris 2024.
Para panahan menjadi satu dari dua cabang olahaga yang diberangkatkan lebih awal ke Paris. Lima atlet para panahan dan empat atlet boccia sudah bertolak dari Indonesia pada 5 Agustus 2024 lalu untuk adaptasi lebih awal.
Keputusan ini terbukti tepat, terutama untuk cabor para panahan yang sangat berpengaruh dengan kecepatan angin saat perlombaan.
Baca Juga: Roberto Mancini Panggil 31 Pemain ke Arab Saudi Jelang Lawan Timnas Indonesia
Atlet para panahan Indonesia, Ken Swagumilang bercerita tentang perubahan kecepatan angin di Paris yang sulit diprediksi.
"Latihan kita lebih banyak di penguasaan kondisi dan lingkungan seperti cerah, mendung dan angin. Angin hari ini luar biasa kencangnya, tidak tahu kenapa kencang banget dari pagi. Selama di sini belum pernah berlatih dalam kondisi angin sekencang hari ini, tingkat kesulitan lebih tinggi, cukup sulit dan menantang," kata Ken Swagumilang, Selasa (27/8/2024)
"Tetapi, saya sudah siap dengan kondisi cuaca dan angin. Saya menikmati siapa pun lawan yang saya temui. Di para panahan itu random, tidak ada juara bertahan yang di atas terus, lalu turun peringkat dua atau tiga. Kadang kalah di perempat final tiba-tiba bisa dapat emas," lanjut Ken Swagumilang.
"Ini menyulitkan tetapi kalau saya kena angin, semua kena angin juga. Sekarang sudah mendekati skor sempurna di mix compound dan individual. Beberapa orang sudah mendekati skor juga, tetapi panahan ini tidak bisa ditebak," ungkap Ken Swagumilang.
Sementara itu, pelatih kepala para panahan Indonesia, Idya Putra Harjianto, menyebut masa adaptasi sejak 7 Agustus lalu berjalan sesuai harapan. Lima atlet para panahan melalui cuaca dari yang terdingin 12 derajat sampai yang terpanas 37 derajat.
Baca Juga: Utarakan Fokus Timnas Indonesia U-20 saat di Korea Selatan, Ini Kata Indra Sjafri!
"Kita hanya melatih menghafal tekanan angin seberapa kencang dan seberapa mengubah arah bidikan, agar saat hari H Insya Allah tidak ada halangan," jelas Idya Putra Harjianto.
Para panahan Indonesia akan memanfaatkan hari-hari akhir menuju pertandingan untuk mempelajari lagi angin kencang Paris yang mendadak datang. Namun, Ken Swagumilang dkk. hanya didorong untuk mencapai skor satu sesi agar peak performance sesuai rencana.
"Target minimal bisa masuk semifinal, karena biar bagaimanapun kita sudah sampai di sini dengan kekuatan lima atlet, paling tidak ada yang ke semifinal. Untuk pesaing terberat dari India dan China," ungkap Idya Putra Harjianto.
Pada Paralimpiade 2024, cabang olahraga para panahan akan terpusat di Les Invalides, Paris, Perancis. Selain Ken Swagumilang yang turun di nomor open mens compound dan mixed team compound, tim para panahan Indonesia juga mengandalkan Kholidin (open mens recurve dan mixed team recurve), Setiawan (open mens recurve dan mixed team recurve), Teodora Audi Ferelly Ayudia (open womens compund dan mixed team compound) serta Wahyu Retno Wulandari (open womens recurve dan mixed team recurve).