Angin Paris Jadi Musuh Utama, Tim Panahan Indonesia Bak Uji Nyali di Paralimpiade

Selasa, 27 Agustus 2024 | 20:19 WIB
Angin Paris Jadi Musuh Utama, Tim Panahan Indonesia Bak Uji Nyali di Paralimpiade
Keputusan tim Para Panahan Indonesia untuk datang lebih awal ke Paris, Perancis, terbukti tepat. Perubahan kecepatan angin yang terjadi di Paris menjadi tantangan berat bagi Ken Swagumilang dkk. menuju Paralimpiade 2024. [Dok NPC Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan tim para panahan Indonesia untuk datang lebih awal ke Paris, Perancis, terbukti tepat.

Perubahan kecepatan angin yang terjadi di Paris menjadi tantangan berat bagi Ken Swagumilang dkk. menuju Paralimpiade Paris 2024.

Para panahan menjadi satu dari dua cabang olahaga yang diberangkatkan lebih awal ke Paris. Lima atlet para panahan dan empat atlet boccia sudah bertolak dari Indonesia pada 5 Agustus 2024 lalu untuk adaptasi lebih awal.

Keputusan ini terbukti tepat, terutama untuk cabor para panahan yang sangat berpengaruh dengan kecepatan angin saat perlombaan.

Atlet para panahan Indonesia, Ken Swagumilang bercerita tentang perubahan kecepatan angin di Paris yang sulit diprediksi.

"Latihan kita lebih banyak di penguasaan kondisi dan lingkungan seperti cerah, mendung dan angin. Angin hari ini luar biasa kencangnya, tidak tahu kenapa kencang banget dari pagi. Selama di sini belum pernah berlatih dalam kondisi angin sekencang hari ini, tingkat kesulitan lebih tinggi, cukup sulit dan menantang," kata Ken Swagumilang, Selasa (27/8/2024)

"Tetapi, saya sudah siap dengan kondisi cuaca dan angin. Saya menikmati siapa pun lawan yang saya temui. Di para panahan itu random, tidak ada juara bertahan yang di atas terus, lalu turun peringkat dua atau tiga. Kadang kalah di perempat final tiba-tiba bisa dapat emas," lanjut Ken Swagumilang.

"Ini menyulitkan tetapi kalau saya kena angin, semua kena angin juga. Sekarang sudah mendekati skor sempurna di mix compound dan individual. Beberapa orang sudah mendekati skor juga, tetapi panahan ini tidak bisa ditebak," ungkap Ken Swagumilang.

Sementara itu, pelatih kepala para panahan Indonesia, Idya Putra Harjianto, menyebut masa adaptasi sejak 7 Agustus lalu berjalan sesuai harapan. Lima atlet para panahan melalui cuaca dari yang terdingin 12 derajat sampai yang terpanas 37 derajat.

Baca Juga: Roberto Mancini Panggil 31 Pemain ke Arab Saudi Jelang Lawan Timnas Indonesia

"Kita hanya melatih menghafal tekanan angin seberapa kencang dan seberapa mengubah arah bidikan, agar saat hari H Insya Allah tidak ada halangan," jelas Idya Putra Harjianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI