Duet Ganda Putra Baru Leo/Bagas dan Fikri/Daniel Dapat Sorotan Legenda Candra Wijaya

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 27 Agustus 2024 | 10:39 WIB
Duet Ganda Putra Baru Leo/Bagas dan Fikri/Daniel Dapat Sorotan Legenda Candra Wijaya
Pasangan ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin. [Dok. PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Candra Wijaya, memberikan apresiasi atas keputusan PBSI merotasi pasangan ganda putra Leo/Bagas dan Fikri/Daniel.

Menurut peraih medali emas Olimpiade Sydney 200 itu, langkah PBSI sudah tepat untuk mencari kombinasi terbaik di sektor ganda putra.

"Ya, memang sudah waktunya, atau memang mesti dicoba demikian," ujar Candra Wijaya kepada awak media, Senin (26/8/2024).

Namun, Candra juga menyoroti beberapa hal yang perlu diperhatikan. Ia menilai bahwa PBSI perlu lebih berani untuk mengorbitkan pemain-pemain muda lainnya.

Baca Juga: Misi Majukan Bulu Tangkis Indonesia, Turnamen Kelompok Umur Diminta Digalakkan

"Kalau saya malah melihat alternatif pemain-pemain juniornya sudah harus lebih diangkat atau didorong lagi," tegasnya.

Legenda bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya. [Suara.com/Arief Apriadi]
Legenda bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya. [Suara.com/Arief Apriadi]

Meskipun puas dengan keputusan rotasi, Candra juga memberikan evaluasi terhadap penampilan kedua pasangan baru di Japan Open.

Ia mengakui bahwa keduanya telah menunjukkan permainan yang cukup kompetitif, tetapi dinilai bisa lebih baik lagi.

Leo/Bagas dan Fikri/Daniel diketahui gagal membawa pulang juara. Keduanya terhenti di babak semifinal turnamen BWF World Tour Super 750 itu.

"Kalau permainan ya masuk atau cukup mampu bersaing," kata Candra.

Baca Juga: Lambannya Tim Medis PBSI Tangani Atlet China Zhang Zhi Jie Kolaps Disorot Warganet

Lebih lanjut, ia juga turut mengomentari gagalnya bulu tangkis Indonesia menjaga emas Olimpiade di Paris beberapa waktu lalu setelah beberapa nama-nama unggulan gugur dan menyisakan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang meraih perunggu.

Menurutnya kegagalan tim bulu tangkis Indonesia meraih emas di Olimpiade karena beberapa hal, seperti salah menerapkan strategi di lapangan, kelelahan, dan beban berat mempertahankan tradisi emas.

"Saya juga kepikiran dan saya juga tentunya ikut sedih ya. Saya rasa persiapan udah sangat maksimal, usahanya juga cukup bagus," kata pria yang juga menjadi mentor ganda putra di tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade 2024 itu.

"Persiapannya udah bagus banget tuh ya memang persaingan yang ketat dan mungkin saya lihat juga sedikit strategi, cara bermain mungkin. Mempertahankan tradisi emas itu pasti beban," tambahnya.

"Persiapan yang kemarin terakhir bisa saja mungkin anak-anak juga konsennya terlalu lelah mungkin ya karena sudah cukup lama ini kan juga jauh di Eropa gitu," tutupnya, demikian Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI