Olimpiade Paris 2024: Gregoria Mariska Tumbang, Tradisi Emas Indonesia Melayang

Minggu, 04 Agustus 2024 | 15:34 WIB
Olimpiade Paris 2024: Gregoria Mariska Tumbang, Tradisi Emas Indonesia Melayang
Gregoria Mariska Tunjung, satu-satunya wakil Indonesia di badminton Olimpiade Paris 2024. (Dok.PBSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjuangan Indonesia mempertahankan medali emas di cabor bulu tangkis Olimpiade paris 2024 dipastikan selesai.

Tunggal putri sekaligus satu-satunya harapan Merah Putih, Gregoria Mariska Tunjung gagal ke final usai dikalahkan nomor satu dunia An Se-young dengan skor 21-11, 13-21, 16-21 pada semifinal di Porta de Ls Chapelle Arena Paris, Prancis, Minggu (4/8/2024).

Kekalahan itu sekaligus mengakhiri tradisi emas bulu tangkis Indonesia di ajang Olimpiade.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, cabor bulu tangkis meraih emas di nomor ganda putri lewat pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.

Baca Juga: Hasil Olimpiade 2024: Gregoria Mariska ke Semifinal usai Bungkam Ratchanok Intanon

Melansir ANTARA, dalam gim selama 1 jam 2 menit, Gregoria mendominasi gim pertama dari An. Ia mengawali gim dengan keunggulan 4-0 dan kemudian merebut interval dengan mudah 11-6.

Setelah interval, strategi pukulan-pukulan silang nan cepat Gregoria tetap manjur membuat An mati langkah.

Gregoria terus menjaga momentumnya dengan unggul 14-7, 19-10, hingga kemudian pukulan An yang tak sampai melewati net membuat tunggal putri asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah tersebut menyelesaikan gim pertama dengan kemenangan 21-11.

Pada gim kedua, An bermain lebih agresif dan dengan beberapa kali permainan smes kerasnya berhasil mengelabui pebulu tangkis yang akrab disapa Jorji itu pada awal gim.

Meski demikian, pada gim ini Jorji terus menjaga jarak dengan An sebelum ia tertinggal dua poin dengan skor 9-11 di interval.

Baca Juga: Tembus 8 Besar Olimpiade, Saat Gregoria Mariska Tunjung Raih Mimpi Besarnya

Selepas interval, serangan Jorji melemah dan di sisi lain serangan An semakin menjadi-jadi.

Jorji mampu memberi perlawanan sampai pada skor 13-16. Namun, setelah itu, pengembalian bola yang kurang baik darinya membuat lima poin beruntun didapatkan An untuk menyegel gim kedua dengan skor 21-13.

Laga kemudian dilanjutkan di gim ketiga untuk menentukan siapa yang berhak lolos ke partai puncak.

Pada gim ini, start Jorji tak bagus setelah ia tertinggal 0-4. Start kurang apik ini lalu dimanfaatkan An untuk unggul di interval dengan jarak tujuh poin 11-3.

Setelah interval, asa untuk membalikkan keadaan bagi Jorji sempat ada saat smes-smesnya membuahkan empat poin beruntun untuknya untuk memperkecil jarak poin menjadi 13-16.

Namun, setelah itu, An mendapatkan permainannya kembali saat ia mengubah skor 17-13 dan berlanjut hingga 20-13 untuk mendapatkan game point.

Sebanyak tiga poin beruntun dari Jorji sempat menunda kemenangan An pada skor 16-20.

Pada akhirnya, smes keras An yang gagal diantisipasi Jorji setelah bola pengembaliannya keluar lapangan membuat tunggal putri asal Korea Selatan itu keluar sebagai pemenang dengan skor 21-16.

Jorji yang hanya punya kesempatan merebut medali perunggu dan An yang mencari medali emas akan menunggu hasil laga tunggal putri Spanyol Carolina Marin melawan tunggal putri China He Bingjiao untuk mengetahui lawan mereka pada laga terakhir yang dimainkan pada Senin (5/8/2024).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI