Suara.com - Gelaran Olimpiade Paris 2024 tak bisa lepas dari sederet kontroversi yang terjadi.
Terbaru, cabor tinju menjadi perbincangan hangat setelah kasus petinju transgender yang mengikuti nomor putri.
Keduanya adalah petinju asal Aljazair, Imane Khelif dan petinju China Taipei, Lin Yu Ting yang mendapat izin bertanding di Olimpiade.
Sontak saja, izin yang diberikan kepada Imane Khelif dan Lin Yu Ting membuat Olimpiade Paris 2024 kembali heboh.
Baca Juga: Jadwal Indonesia di Badminton Olimpiade Paris 2024, Fajar/Rian Lawan Siapa?
"Izin yang diberikan kepada Imane Khelif sontak membuat Olimpiade Paris heboh. Pasalnya Imane menandakan mereka adalah laki-laki. Saat bertanding terlihat lawan babak belur dibuatnya dikarenakan memang masih memiliki kekuatan laki-laki," tulis unggahan akun Instagram @terang_media yang dilansir Suara.com, Kamis (1/8/2024).
Dalam video yang diunggah, terlihat Imane Khelif begitu agresif menghadapi petinju putri dari Meksiko.
Bahkan petinju putri Meksiko pasrah dan tak mampu memberikan perlawanan saat mendapat pukulan bertubi-tubi.
Sementara melansir laman Asosiasi Tinju Internasional (IBA), pada tahun 2023, Khelif didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Tinju Wanita IBA di New Delhi karena dugaan bahwa dia tidak memenuhi kriteria gender yang ditetapkan oleh organisasi tersebut.
Khelif bertanding di nomor 66 kg putri, sementara Lin tampil di nomor 57 kg. Keduanya dijadwalkan tampil pekan ini.
Baca Juga: Ciuman 'Aneh' Presiden Macron dengan Menteri Olahraga di Olimpiade Picu Kontroversi
Presiden IBA Umar Kremlev menyatakan bahwa Lin dan Khelif memiliki kromosom XY yang hanya ada pada laki-laki. Padahal, perempuan memiliki dua kromosom X.
"Menurut hasil tes DNA, kami mengidentifikasi sejumlah atlet yang mencoba menipu kolega mereka dengan tampil seperti perempuan. Atlet seperti mereka telah dikeluarkan dari kompetisi," ucap Umar Kremlev mengomentari pencoretan Khelif dan Lin.