Soal Ketum Baru PBSI, Legenda Bulu Tangkis Taufik Hidayat Sudah Tentukan Dukungan

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 25 Juni 2024 | 08:30 WIB
Soal Ketum Baru PBSI, Legenda Bulu Tangkis Taufik Hidayat Sudah Tentukan Dukungan
Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat. (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat memberi dukungan kepada M Fadil Imran sebagai calon Ketua Umum baru PBSI periode 2024-2028.

Menurut peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena itu, Fadil Imran dianggap cocok untuk menjadi pemimpin federasi bulu tangkis nasional.

"Pak Fadil tidak punya kepentingan lain selain memajukan bulutangkis Indonesia," kata Taufik Hidayat dalam keterangan tertulis.

Taufik mengatakan dirinya bersedia menjadi mentor di Tim AdHoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 karena diajak oleh Fadil.

"Saat bekerja di Tim AdHoc, saya melihat beliau sosok yang dekat dangan atlet dan pengurus lainnya. Mungkin karena beliau hanya sekjen dan ada ketum, hal ini belum terlihat sebelumnya," katanya.

Taufik pun menjawab pernyataan mengapa ketum PBSI tidak dijabat oleh mantan atlet seperti dirinya.

"Negara kita belum 100% mengakomodasi kebutuhan perkembangan olah raga. Jadi tugas utama ketum itu adalah mencari pendanaan. Nama besar di dunia olah raga belum tentu mampu mendapatkannya," ujar Taufik Hidayat.

Sekretaris Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) M Fadil Imran memberikan keterangan pers di Bandara Soetta, Tangerang, Banten. (ANTARA/Azmi)
Sekretaris Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) M Fadil Imran memberikan keterangan pers di Bandara Soetta, Tangerang, Banten. (ANTARA/Azmi)

Namun, lanjut Taufik, siapa pun yang menjadi ketum, harus bisa membangun struktur organisasi yang kuat dengan merekrut orang-orang yang kompeten menjadi pengurusnya.

"Pro dan kontra pasti ada. Tapi yang harus dilihat adalah niat tulus dalam memperbaiki masalah," lanjutnya.

Baca Juga: Indonesia Open Sepi Penonton Jadi Gunjingan, Warganet Senggol Harga Tiket

Menurut Taufik, permasalahan badminton di Indonesia adalah pengembangan di daerah. "PBSI terlalu sibuk dgn pelatnas. Sementara daerah kurang diperhatikan. Padahal aset-aset atlet potensial bisa didapat dari daerah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI