Suara.com - Pembalap Prima Pramac Racing Jorge Martin mengaku lemah pada lima lap terakhir di Sirkuit Barcelona-Catalonia, Minggu (26/5/2024) ketika podium juara yang digenggamnya jatuh di tangan pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia.
Pada balapan 24 lap itu, Martin memimpin balapan dari lap kelima, mengalahkan Pedro Acosta dan Bagnaia yang menguntit di belakangnya.
Pembalap 26 tahun itu lalu unggul 1,252 detik dari Bagnaia setelah rookie 20 tahun Acosta yang sebelumnya mengejarnya pada posisi kedua terjatuh di tikungan 10 lap 11.
"Saya hanya melewatkan lima lap terakhir, tapi yang pasti saya memulainya tidak terlalu buruk, tapi di tikungan pertama, saya sangat bagus di sisi luar," kata Martin dalam laman MotoGP pada Senin seperti dimuat Antara.
"Saya menyalip lima atau enam pebalap, dan target saya adalah memimpin. Ini sempurna, tapi mungkin dengan Pecco di belakang, saya terlalu memaksakan diri, karena saya ingin tetap memimpin, dan dia sangat dekat," lanjutnya.
Namun, perlahan jarak itu mendekat dan puncaknya Bagnaia mendahuluinya di tikungan lima lap 19, tikungan yang membuat pembalap yang akrab disapa Pecco itu kehilangan podium juara Sprint, Sabtu (25/5).
Dengan sisa lima lap, Pecco memacu gasnya dan membuat Martin "tidak punya apa-apa lagi untuk melawan" hingga kemudian memenangi balapan dengan keunggulan 1,740 detik.
"Jadi mungkin saya mengambil sedikit ban belakang depan, dan ketika Pedro menangkap saya, saya tidak punya apa-apa lagi untuk melawan," ujar Martin.
Meski kehilangan juara, Martin mengatakan "itu adalah akhir pekan yang sangat penting" bagi dirinya yang pada Sprint hanya finis posisi keempat.
Baca Juga: 2 Fakta Menarik Pertemuan Timnas Indonesia dengan Lawan-lawan di Grup B ASEAN Cup 2024
"Itu adalah akhir pekan yang sangat penting. Saya pikir kemarin bukan hari yang baik, tapi saya sangat senang bahwa kami mengambil, bagaimana saya bisa mengatakan, titik lemah dan memperbaikinya hari ini," ucapnya.