Suara.com - Dua pasangan ganda campuran Indonesia yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dipastikan akan saling berhadapan satu sama lain pada babak perempat final Thailand Open 2024, Jumat (17/5/2024).
Hal tersebut menyusul Dejan/Gloria yang memenangkan partai 16 besar atas pasangan Taiwan Lin Bing-Wei/Lin Chih-Chun melalui dua gim langsung, 21-13, 21-18, Kamis.
“Besok lawan Rinov/Tari kami akan mempersiapkan yang terbaik. Karena head to head sebelumnya kami kalah 0-2. Kami ingin memperbaiki rekor pertemuannya, dan semoga pecah telur head to head-nya,” kata Gloria, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI seperti dimuat Antara.
BACA JUGA: Dikalahkan Juventus di Final Coppa Italia, Gian Piero Gasperini: Atalanta Tidak Bermain Buruk
Baca Juga: PSSI Naikan Harga Tiket karena Timnas Indonesia Semakin Jago, Apa Maksudnya?
Untuk menghadapi laga delapan besar, Dejan/Gloria yang turun sebagai unggulan keenam mengatakan pola permainan harus disiapkan sejak awal.
“Saya dan Dejan harus bisa lebih fokus dari awal. Bagaimana cara mengatasi permainan lawan dan cepat mencari solusinya,” ujar Gloria.
Mengenai pertandingan di babak 16 besar, Dejan/Gloria mengatakan kunci kemenangannya adalah dari kematangan pola permainan yang tepat sejak awal laga.
“Gim pertama bisa diambil dengan lebih mudah. Perbedaan poinnya juga jauh,” kata Dejan.
“Kemenangan di gim pertama ini jadi modal untuk gim kedua. Tetapi lawan tampil lebih bagus dan susah dimatikan. Perolehan skornya memang lebih ketat. Lawan rupanya di gim kedua lebih siap dan kami malah kaget sendiri,” ujarnya.
Di sisi lain, empat dari lima pasangan ganda campuran Indonesia yang maju ke babak delapan besar esok hari.
Namun, Adnan Maulana/Nita Violina Marwah harus menelan kekalahan dari pasangan tuan rumah Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaipraparat di babak kedua Thailand Open 2024. Adnan/Nita kalah dengan skor 14-21, 18-21.
“Sejak dari awal kami tertekan terus. Kami tidak berani mengubah atau mencoba pola permainan yang lain. Variasi pola permainannya kurang banyak. Selain itu kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Adnan.
“Ke depan, untuk bahan evaluasi, saat turun tanding lagi, dari awal kami harus lebih berani. Jangan tampil ragu-ragu. Kami harus lebih nekat dan berani saja,” ujarnya menambahkan.