PBSI Bongkar Alasan Indonesia Open 2024 Batal di Indonesia Arena

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 02 April 2024 | 20:05 WIB
PBSI Bongkar Alasan Indonesia Open 2024 Batal di Indonesia Arena
Suasana Lapangan dan tribun penonton di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akhirnya membongkar faktor utama yang menyebabkan Indonesia Open 2024 batal bergulir di Indonesia Arena. Event BWF World Tour Super 1.000 ini akan kembali berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.

PBSI sebelumnya telah mengumumkan bahwa Indonesia Open 2023 menjadi edisi terakhir yang bergulir di Istora Senayan. Ajang ini akan pindah ke Indonesia Arena yang lokasinya masih di dalam Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) demi bisa menampung lebih banyak penonton.

Istora Senayan diketahui cuma memilili kapasitas sekitar 7.000 kursi. Sementara Indonesia Arena yang baru diresmikan pada 7 Agustus 2023 itu memiliki kapasitas sekitar 16.500 kursi.

Namun, harapan untuk menyajikan Indonesia Open 2024 di venue yang lebih megah harus tertunda. Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia Open 2024, Armand Darmadji pun menyampaikan alasan atau faktor utamanya.

Baca Juga: PBSI Apresiasi Pencapaian Atlet yang Telah Berjuang di All England 2024

Konferensi pers Indonesia Open 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Konferensi pers Indonesia Open 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Bahwa amat sangat disayangkan pergelaran Indonesia Open 2024 tak bisa diselenggarakan di Indonesia Arena. Itu adalah venue baru yang spektakuler dan berdiri untuk kegiatan olahraga dan event lainnya," kata Armand Damadji dalam konferensi pers jelang Indonesia Open 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Kami salah satu cabang olahraga yang diharapkan berlangsung di Indonesia Arena. Bukan kita tak inginkan, kita sudah konferensi pers soal terakhir kalinya gunakan Istora Senayan untuk Indonesia Open."

"Setelah uji survey tiga kali bolak-balik ke sana dengan tim dan BWF, juga dengan pemain untuk uji coba lapangan. Latihan di sana. Kami bawa tim untuk struktur. Ternyata jawaban mereka, bahwa kita menginginkan dengan ukuran tertentu untuk bisa jadi lapangan sesuai dengan standar BWF."

"Setelah kami beberapa kali meeting akhirnya kami dapat PPKGBK bahwa kami tidak bisa mengadakan event di tempat tersebut. Karena strukturnya tidak bisa terpasang di sana," tambahnya.

Menurut Armand, sejatinya terdapat alternatif untuk memasang rigging pencahayaan lapangan yakni menyusunnya di bawah alih-alih menggantungnya di langit-langit venue. Namun, opsi itu tak diambil dengan alasan estetika.

Baca Juga: Move On dari French Open, Indonesia Bidik Hasil Lebih Baik di All England 2024

"Alternatif kedua kalau pakai rigging dari bawah, bentuknya itu tidak bagus, seperti ada gawangan di bawah, malah menurunkan kualitas Indonesia Open 2024," kata Armand.

Pria yang juga menjabat Ketua Komisi Pengembangan Komersial PBSI itu pun berharap PPKGBK bisa segera merenovasi Indonesia Arena agar pada edisi tahun depan, Indonesia Open sudah bisa digelar di sana.

"Akhirnya kami mengurungkan niat dan minta PPKGBK melakukan perbaikan agar bisa sesuai standar BWF. Mereka sudah janji perbaikan agar tahun depan bisa diadakan Indonesia Open di sana. Ini harapan besar bukan hanya PBSI tapi juga badminton lovers," jelas Armand.

Indonesia Open 2024 akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada 4-9 Juni 2024. Ajang yang menyediakan hadiah total 1,3 juta dollar AS ini akan menjadi salah satu event untuk menentukan seeding atau nomor unggulan para pebulu tangkis di Olimpiade 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI