German Open 2024: 3 Ganda Campuran Indonesia Berburu Poin Olimpiade

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 27 Februari 2024 | 09:45 WIB
German Open 2024: 3 Ganda Campuran Indonesia Berburu Poin Olimpiade
Rinov Rivaldy/Pitha Mentari (instagram.com/badminton.ina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga pasangan ganda campuran Indonesia bersiap untuk berpartisipasi dalam German Open 2024. Turnamen BWF Super 300 itu akan berlangsung di Westenergiesporthalle Mulheim an der Ruhr, Jerman pada 27 Februari hingga 3 Maret mendatang.

Para pasangan ganda campuran Merah Putih ini diharapkan bisa mendapat hasil baik dalam misi perburuan poin kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari akan menghadapi pemenang dari babak kualifikasi dua (Q2) di babak 32 besar pada Rabu (28/2).

Selain itu, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja akan menghadapi pasangan senior dari Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek, dalam pertandingan pertama besok.

Baca Juga: Ditunjuk sebagai Kabid Binpres PBSI, Ini Tantangan Berat buat Ricky Subagja

Pasangan ganda campuran lainnya yang akan mewakili Indonesia adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Mereka dijadwalkan untuk berhadapan dengan pasangan asal Skotlandia, Adam Hall/Julie Macpherson, pada babak 32 besar.

Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (PBSI)
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (PBSI)

PBSI dalam keterangann resminya seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/2/2024) memang sengaja cuma menurunkan tiga wakil ganda campuran di ajang ini.

Di sisi lain, tim bulu tangkis Indonesia akan melakukan perjalanan lebih awal ke Prancis untuk menjalani training camp menjelang French Open 2024 yang akan bergulir pada 5-10 Maret mendatang.

Mereka akan berangkat pada Rabu (28/2) sore menuju kota Chambly, yang akan menjadi tempat training camp tim bulu tangkis Indonesia menjelang Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga: Dilema Lionel Messi, Antara Main di Copa America atau Olimpiade Paris

Training camp ini dianggap sebagai simulasi awal Olimpiade untuk memastikan aklimatisasi dan adaptasi atlet berjalan optimal.

"Kami menganggap ini merupakan simulasi awal Olimpiade, pengaturannya akan disesuaikan dengan keadaan saat bulan Juli nanti,” kata Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto, dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (26/2).

"Tujuannya adalah bagaimana aklimatisasi dan adaptasi berjalan optimal."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI