Suara.com - Pelatih ganda putra PBSI, Aryono Miranat menilai penampilan perdana pasangan Bagas Maulana / Muhammad Shohibul Fikri di World Tour Finals (WTF) 2023 menjadi pengalaman bagus untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Pelatih yang akrab disapa Koh Ar itu mengatakan, meski anak asuhnya itu tak lolos fase penyisihan grup, namun perjalanan Bagas / Fikri di WTF 2023 akan berdampak pada kualitas mereka.
"Ini penampilan pertama Bagas / Fikri di BWF World Tour Finals, mungkin ada rasa tegang dan gugup. Ini merupakan pengalaman yang bagus untuk mereka dalam menghadapi tekanan yang besar," ujar Aryono dalam rilis resmi PBSI, Jumat (15/12).
Ganda putra peringkat ke-10 itu gagal mengantongi satu kemenangan pun dari seluruh tiga kali pertandingan babak penyisihan Grup B WTF 2023 di Hangzhou, China.
Pada partai pembuka, Rabu lalu, Bagas / Fikri lebih dulu ditundukkan oleh rekan senegara, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto dengan kekalahan 14-21, 19-21.
Berlanjut pada partai kedua, mereka kembali didera kekalahan dua gim langsung ketika menghadapi Kang Min Hyuk / Seo Seung Jae, Kamis. Bagas/Fikri kalah dengan skor 9-21, 12-21.
Kekalahan mereka semakin lengkap melalui pertandingan ketiga hari ini, Jumat (15/12). Pertemuan Bagas / Fikri dengan Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen asal Denmark, berakhir dengan skor 17-21, 6-21.
"Di samping itu, dalam tiga pertandingan memang performanya kurang bagus, terutama hari ini. Faktor ketegangan tadi membuat mainnya semua serba salah. Menyerang salah, bertahan pun salah," tutur Aryono.
Aryono memaparkan, secara teknis Bagas / Fikri terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang tenang dalam menerapkan pola permainan.
Baca Juga: Akhiri Perjalanan di WTF 2023, Gregoria Mariska Petik Banyak Hikmah
"Seharusnya tadi mereka bisa main lebih normal, enjoy saja karena sudah tidak menentukan (nasib mereka)," Aryono menambahkan.