Suara.com - Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengatakan pemulihan fisik dan mental penting untuk berjalan beriringan agar ia bisa bangkit ke performa terbaiknya, termasuk untuk menutup rangkaian turnamen di BWF World Tour Finals (WTF) 2023 di Hangzhou, China, hingga 17 Desember.
Hal itu menyusul Jonatan yang sebelumnya mengalami cedera kaki kiri saat melakoni China Masters 2023, beberapa waktu lalu.
“Saya hanya merawat cederanya selama beberapa hari terakhir, agar (di Hangzhou) kami bisa bermain maksimal. Selain itu, mungkin bantuan psikologis bisa sedikit membantu selama pertandingan,” ungkap Jonatan, dikutip dari laman resmi Olimpiade, Kamis seperti dimuat Antara.
Bantuan psikologis untuk atlet, lanjut dia, ternyata menjadi penambah amunisi agar bisa tampil lepas dan memberikan penampilan terbaik di lapangan.
“Saya punya (psikolog) pribadi dan satu dari PBSI, yang terus berhubungan juga. Dengan bantuan psikolog, sekarang banyak hal yang saya tahu yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” ujar tunggal putra peringkat enam dunia tersebut.
Adapun pada BWF World Tour Finals kali ini, Jonatan turun sebagai unggulan kedua dan tergabung dalam Grup B yang diisi oleh wakil Thailand sekaligus Juara Dunia 2023 Kunlavut Vitidsarn, tunggal putra Denmark Anders Antonsen, dan wakil tuan rumah Li Shifeng.
Pada babak pertama fase grup yang digelar Rabu (13/12/2023), Jonatan memenangkan pertandingan atas Vitidsarn dua gim langsung 21-18, 21-8.
Selain itu, di atas kertas, Jonatan pun memegang rekor kemenangan head-to-head melawan ketiga lawannya di grup tersebut.
Dia tidak pernah kalah dalam empat pertemuan dari Li, unggul tipis 5–3 atas Vitidsarn, dan telah mengalahkan Antonsen lima kali dalam delapan pertandingan.
Sementara itu, hari ini, keenam wakil Indonesia akan berlaga pada babak kedua fase grup BWF World Tour Finals 2023. Jonatan akan berjumpa dengan Antonsen, sementara Anthony Sinisuka Ginting akan bersua dengan wakil China Shi Yu Qi di grup A.