Pram/Yere Tekuk Wakil Inggris di Laga Sengit Babak 32 Besar Kumamoto Masters 2023

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 14 November 2023 | 17:54 WIB
Pram/Yere Tekuk Wakil Inggris di Laga Sengit Babak 32 Besar Kumamoto Masters 2023
Ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mengalahkan pasangan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) dngan skor 16-21, 21-19, 21-17 pada babak 32 besar Kumamoto Masters 2023, Selasa. (ANTARA/HO-PP PBSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mencatatkan skor kemenangan 16-21, 21-19, 21-17 pada babak 32 besar Kumamoto Masters 2023 yang berlangsung sengit, Selasa (14/11/2023).

Skor tiga gim tersebut dipetik pasangan berjuluk The Prayer itu setelah mengalahkan ganda putra asal Inggris Ben Lane/Sean Vendy dalam laga berdurasi 55 menit.

"Tadi itu pertandingan yang tidak mudah bagi kami. Terbukti sampai rubber game. Poinnya juga mepet. Dari segi permainan di gim pertama, kami tertekan terus dan terbawa pola permainan lawan," kata Yeremia melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta seperti dimuat Antara.

Pram/Yere mengawali pertandingan dengan kurang baik karena langsung mendapat tekanan dari Ben/Sean. Strategi yang kurang matang memaksa Pram/Yere untuk menyerahkan keunggulan pada duo Inggris itu.

Baca Juga: 65 Ribu Tiket Irak vs Timnas Indonesia Ludes Terjual, Begini Penampakan Stadion Basra saat Kapasitas Penuh

Pram/Yere sebenarnya tetap berusaha merebut gim pertama, namun akibat strategi yang belum solid justru membuat permainan mereka diwarnai kesalahan sendiri.

"Hari ini kami main cukup baik. Meski begitu, kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya akui lawan juga main baik. Cuma kami bermain lebih variatif, terutama di gim kedua dan ketiga. Di gim pertama kami banyak kecolongan dan lawan lebih mengontrol jalannya permainan," Pramudya menjelaskan.

Pada gim kedua, Pram/Yere menaikkan intensitas serangan dengan memaksa Ben/Sean untuk sering mengangkat bola. Setelah mendapat kesempatan yang pas, Pram/Yere secara kompak memberikan serangan penutup melalui smes-smes keras.

Tak lupa Pram/Yere juga mengubah pola permainan agar langkah mereka tak mudah terbaca lawan. Selain itu mereka juga sebisa mungkin tidak termakan oleh pola Ben/Sean yang turut memaksa untuk bermain lob.

"Di gim kedua kami mencoba mengembalikan keadaan, bermain tidak buru-buru dan harus gantian mengontrol permainan. Begitu juga di gim ketiga, permainan depan harus lebih dipegang," papar Pramudya.

Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023: Kata Amar Brkic usai Resmi Debut di Timnas Indonesia U-17

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI