Sebelum tiba di Hangzhou, Hadris melihat progres tim Indonesia yang pernah mengalahkan China di ajang Piala Dunia Dayung II pada pertengahan tahun ini di Varese Italia, meskipun Negeri Tirai Bambu itu menurunkan tim B mereka.
"Dari sana kami berharap mudah-mudahan China itu memilih tim B mereka, akan tetapi ternyata mereka mengerahkan semua tim A-nya yang ikut kejuaraan dunia kemarin,"kata Hadris.
Tiga medali perunggu cukup menjadi hasil manis bagi tim dayung Indonesia melihat peta persaingan yang cukup ketat.
"Meskipun dari awal ketika kami melihat babak heat dan repechage, lalu pelatih strategi melihat catatan waktu negara-negara lain, kami menyadari ini sangat keras persaingannya.
"Namun demikian, kami hanya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan medali," kata Hadris.
Mental pantang menyerah sebelum finis itulah yang dibangun oleh tim dayung Indonesia, yang pada hari ini sempat terancam kehilangan peluang medali.
"Hasil ini di luar ekspektasi kami... Kami sudah latihan sangat keras, dan itu tidak sia-sia. Kami harus percaya diri dengan semua latihan yang kami jalani," kata Mutiara setelah melakukan selebrasi di podium.
Indonesia menyisakan tiga laga final A pada hari terakhir cabang dayung yaitu di nomor men's four, women's quadruple sculls, dan men's quadruple sculls.