Petenis 25 tahun itu kemudian bangkit dari tertinggal 2-4 saat tiebreak, untuk mengamankan set pembukaan dalam waktu kurang dari satu jam.
Sabalenka kemudian mematahkan serve Jabeur untuk unggul 3-2 pada set kedua, ketika sang lawan melakukan double fault ketiganya.
Keunggulan itu membesar menjadi 4-2 sebelum Jabeur bangkit dan memenangi empat gim berikutnya untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Semangat Sabalenka terlihat mengendur dan servenya dipatahkan pada gim keenam set penentuan, sebelum Jabeur memastikan kemenangan melalui match point kelima berkat service ace-nya.
Sabalenka melepaskan 39 pukulan winner namun melakukan 45 unforced error, ketika harapannya untuk menambah gelar Wimbledon ke dalam koleksi gelar juaranya kandas. (Antara)