Suara.com - Pelatih sektor ganda putri Indonesia, Eng Hian menyoroti power pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti setelah mereka terhenti di perempat final Indonesia Open 2023, Jumat (16/6/2023).
Apri/Fadia tidak mampu meladeni permainan penuh tekanan dan reli-reli cepat yang diperagakan wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Pasangan ganda putri peringkat enam dunia itu takluk dua gim langsung dengan skor 13-21, 13-21 dalam laga yang diiringi riuh pendukung di Istora Senayan, Jakarta.
Eng Hian menjelaskan bahwa Apriyani/Fadia masih bermasalah perihal power atau tenaga dan daya tahan. Hal itu semakin dipersulit dengan fakta kondisi tangan Apriyani yang belum pulih sepenuhnya pasca cedera.
Baca Juga: Jadwal Indonesia Open 2023 Hari Ini, 7 Wakil Indonesia Bidik Tiket ke Semifinal
"Cedera tangan Apri ini kan boleh dibilang adalah faktor yang harus kita tingkatkan masalah tenaga, daya tahan. Tapi pada saat kita mau push mau naikkan, tertahan, sampai sekarang pun boleh dibilang kondisi tangan Apri belum siap seratus persen," kata Eng Hian di Istora Senayan, Jakarta.
"Yang kedua untuk peningkatan daya tahan, tenaga dari Fadia sendiri. Peningkatan daya tahan itu kan nggak bisa dibilang satu dua minggu akan terus meningkat."
"Persiapan 12-16 minggu saja peningkatkan paling hanya 12 persen. Sedangkan kapasitas yang kita inginkan untuk kebutuhan Apri/Fadia itu boleh dibilang harus di atas 30 persen supaya bisa konsisten."
Menurut Eng Hian, power menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Apri/Fadia mengingat periode pengumpulan poin Olimpiade 2024 Paris sudah berlangsung sejak bulan lalu.
"Ini yang jadi PR buat saya dan anak-anak sendiri bagaimana terus menjaga kondisinya supaya bisa terus menjalani program untuk peningkatan," jelas Eng Hian.
Baca Juga: Indonesia Open 2023: Dihajar Unggulan Teratas, Ana / Tiwi Kandas di 16 Besar