Suara.com - Kontingen Indonesia memamerkan kekayaan budaya negaranya seperti tergambarkan dalam balutan busana yang digunakan tim Merah Putih dalam defile upacara pembukaan ASEAN Para Games (APG) 2023 di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu.
Salah satunya, pakaian khas Suku Dayak yang dikenakan atlet para-atletik Figo Saputra.
"Senang karena baru pertama kali ini pakai pakaian Dayak. Persiapan juga tidak sulit karena sudah mendapat arahan sebelum berangkat ke Kamboja," kata Figo.
![Kontingen Indonesia tampil beda dalam rangkaian Opening Ceremony APG 2023 di Morodok Techo National Stadium, Sabtu (3/6/2023). [Dok NPC Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/03/69721-asean-para-games-2023.jpg)
Kontingen Merah Putih mengusung tema "Sparkling Archipelago" pada defile upacara pembukaan pesta olahraga disabilitas terbesar di Asia Tenggara edisi ke-12 tersebut.
Atlet-atlet Indonesia yang ikut defile juga memakai topi daerah berwarna emas dan merah yang melambangkan keberanian dan kesuksesan yang terpancar bak emas yang berkilau.
Selain busana adat dayak, sejumlah atlet lainnya juga mengenakan pakaian berbagai daerah seperti dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Papua.
Ragam busana yang mereka kenakan menggunakan perpaduan warna merah, putih, dan emas sebagai warna identitas negara Indonesia.
Pada defile upacara pembukaan APG 2023, atlet para-angkat berat putri Dwiska Afrilia Maharani memimpin barisan dengan membawa bendera Merah Putih.
Dalam pelaksanaannya, Kontingen Indonesia berkekuatan 268 atlet untuk berjuang memenuhi target 121 medali emas, 94 perak, dan 84 perunggu.
Mereka akan bersaing pada 12 cabang olahraga yakni para-atletik, para-bulu tangkis, para-tenis meja, para-renang, para-angkat berat, judo tunanetra, para-catur, bola voli duduk, sepak bola cp, boccia, bola basket kursi roda, dan goalball