Suara.com - Sejarah Piala Sudirman menarik dibahas. Karena Piala Sudirman menjadi kejuaraan bulu tangkis bergengsi di dunia.
Jika merujuk pada penjelasan laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF), nama kejuaraan bulu tangkis Piala Sudirman diambil dari nama tokoh legendaris asal Indonesia, Dick Sudirman.
Sebagai informasi, Dick Sudirman merupakan atlet tepok bulu yang berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara. Dia lahir pada 19 April 1922. Namanya memang cukup melegenda di dunia tepok bulu.
Dia dianggap berjasa besar terhadap perkembangan bulu tangkis Indonesia maupun dunia. Di kancah nasional, ia merupakan pendiri Organisasi Induk yang bernama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Tak hanya itu saja, Dick Sudirman juga dua kali menjabat sebagai ketua umumnya yang berlangsung selama 22 tahun, yakni pada periode 1952 hingga 1963 dan 1967 hingga 1981.
Selain menduduki posisi penting di kursi PBSI, Dick Sudirman juga memiliki peran krusial ketika menjabat sebagai Wakil Presiden International Badminton Federation (IBF).
Ketika itu, dia memegang peran krusial untuk menyatukan dua organisasi bulu tangkis dunia, yakni IBF dan WBF. Pasalnya, pada 1978, WBF sempat memisahkan diri dari IBF sehingga memunculkan dualisme organisasi.
Sudirman pun akhirnya mengambil inisiatif untuk menggelar pertemuan secara informal bersama dua organisasi itu di Bandung pada 1979. Dia mencari cara untuk menyatukan dua organisasi tersebut.
Salah satu langkahnya dengan menggelar pertandingan persahabatan antara pemain dari kedua federasi. Usulan ini kemudian diterima IBF dan WBF sehingga terjadi rekonsiliasi.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Piala Sudirman 2023 Hari Ini: Indonesia vs Jerman
Pada akhirnya, IBF dan WBF memutuskan untuk kembali melebur menjadi satu organisasi dengan payung bernama Badminton World Federation (BWF) pada 28 Mei 1981.