Suara.com - Tim bulu tangkis beregu putri siap menghadapi tim tuan rumah Kamboja pada babak perempat final yang akan menjadi putaran pertama agenda SEA Games 2023 di Badminton Hall Morodok Techo, Phnom Penh, Selasa (9/5/2023).
Meski pemain Kamboja secara statistik masih di bawah timnas Indonesia, namun para atlet menyadari bahwa tim tuan rumah mempunyai keuntungan tersendiri sehingga wajib diwaspadai.
"Karena bermain di rumah sendiri pasti mereka lebih lepas mainnya. Pasti ada keinginan untuk tampil maksimal dari mereka. Itu yang harus diwaspadai dari lawan Kamboja," ucap pemain ganda putri Amalia Cahaya Pratiwi lewat keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Menurut atlet yang berpasangan dengan Febriana Dwipuji Kusuma itu, pemain Kamboja juga bisa bermain lebih lepas karena mendapat dukungan langsung dari para pendukung.
Oleh karena itu, duo yang akrab disapa Ana/Tiwi itu akan menjaga fokus dan kesiapan maksimal baik dari aspek fisik, teknik, dan mental jelang pertandingan pertama.
"Bila besok diturunkan, kami sudah siap bertanding. Semua sudah dipersiapkan dengan baik, dari fisik, teknis, non-teknisnya. Dan kami di beregu putri kekompakannya sudah semakin erat, sudah saling mengisi satu sama lain," kata Ana menambahkan.
Sementara itu, Pelatih Tunggal Putri Asep Suharno juga sudah mempersiapkan para pemainnya untuk penampilan perdana dari cabang olahraga bulu tangkis.
Ia pun mewanti-wanti para atletnya agar tetap bermain maksimal meski menghadapi tim yang di atas kertas berada di bawah mereka.
"Tuan rumah pasti selalu memiliki keuntungan tersendiri, oleh sebab itu kita harus terus waspada dan bersabar. Jangan sampai terpengaruh dengan keadaan yang mungkin akan merugikan nantinya," ujar Asep.
Baca Juga: Universitas Safin Pati Siapkan Beasiswa untuk Peraih Medali di SEA Games 2023
Pada SEA Games kali ini, Pelatnas PBSI Cipayung menurunkan empat tunggal putri yang tiga di antaranya adalah debutan. Tiga atlet yang baru kali pertama bermain di SEA Games ialah Komang Ayu Cahya Dewi, Ester Nurumi Tri Wardoyo, dan Mutiara Ayu Puspitasari.