Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok David Jacobs, atlet para tenis meja kebanggaan Indonesia yang meninggal dunia, Jumat (28/4/2023).
Jagat olahraga Indonesia dikejutkan dengan kabar berpulangnya salah satu atlet kebanggan dari sektor tenis meja, yakni David Jacobs.
Ia berpulang di usia 45 tahun hari ini. Dilaporkan bahwa David Jacobs sempat pingsan di sebuah stasiun kereta api di Jakarta saat hendak kembali ke Solo, Jawa Tengah.
Usai pingsan, David Jacobs langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, kemudian ia menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (28/4) dini hari WIB.
Baca Juga: Menpora Dito: David Jacobs Pahlawan Olahraga
“Selamat jalan pahlawan olahraga Indonesia. Duka kami yang begitu mendalam atas kepergian olahragawan para tenis meja Dian David Michael Jacobs,” demikian pernyataan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI).
‘Seorang olahragawan, senior, sahabat, teman, panutan yang sangat baik di lapangan maupun di luar lapangan. Meninggalkan segudang prestasi untuk Indonesia.”
“Selamat jalan, semoga tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kami akan meneruskan perjuangan ini untuk Indonesia."
Kabar berpulangnya David Jacobs pun membuat banyak penikmat olahraga Tanah Air terpukul, mengingat sepak terjangnya di kancah para tenis meja.
Berikut profil singkat dari David Jacobs, pahlawan olahraga para tenis meja kebanggaan Indonesia.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Atlet Para Tenis Meja David Jacobs Sempat Tergeletak di Dekat Rel Kereta
Atlet Berprestasi
David Jacobs lahir dengan nama lengkap Dian David Michael Jacobs pada 21 Juni 1977 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Kiprahnya di dunia tenis meja sudah berlangsung sejak usia dini, di mana David Jacobs menggeluti olahraga tersebut di usia 10 tahun.
Karena bakatnya yang terasah di tenis meja, kedua orang tua David Jacobs kemudian mendaftarkannya ke PTP Club di Semarang, Jawa Tengah pada 1989.
Usai dua tahun bergabung PTP Club, David Jacobs mampu menuai prestasi dengan menjadi juara nasional di tingkat sekolah dasar.
Demi mengasah bakatnya, David Jacobs kemudian melanjutkan kiprahnya ke klub Jakarta, yakni UMS 80 Club dan bergabung dengan tim provinsi.
Ia pun sempat dikirim ke Beijing, China, untuk berlatih di Sekolah Olahraga Shin Cha Hai pada 1997. Tiga tahun berselang, David Jacobs masuk dalam skuad Indonesia untuk bertanding di ajang internasional.
Kiprahnya di tenis meja internasional pun begitu mengagumkan. David Jacobs mampu mengharumkan nama Indonesia baik di single event ataupun multi-event.
David Jacobs yang memulai karier di para tenis meja pada 2009, mampu tampil di beberapa event bergengsi di Asia maupun tingkat dunia.
Ia sendiri berkompetisi di Kelas 10 dalam tenis meja atau kategori dengan tingkat disabilitas rendah. Kiprah pertamanya di Asia terjadi pada 2010 saat terjun di Asian Para Games di Guangzhou.
Di ajang itu, David Jacobs mampu meraih medali perunggu. Medali ini kemudian membuka prestasi gemilangnya di tingkat internasional.
Di tingkat ASEAN Para Games, David Jacobs mampu mengoleksi medali emas di sektor individu, tim, dan ganda pada 2011 hingga 2022.
David Jacobs juga pernah meraih medali emas di Asian Para Games 2014 dan 2018 di sektor individu. Lalu ia juga pernah meraih medali emas di Kejuaraan Asia pada 2015 dan 2019 baik di sektor individu dan tim.
Di Kejuaraan Dunia, David Jacobs mengharumkan nama Indonesia usai meraih medali perunggu pada 2022 lalu di sektor campuran.
Tak kalah mentereng, David Jacobs juga mampu meraih medali perunggu di ajang sekelas Paralimpiade di London 2012 dan Tokyo 2020.
Kepergian David Jacobs dengan prestasi segudang ini pun menjadi duka mendalam bagi olahraga tenis meja Tanah Air.
Selamat jalan, Dian David Michael Jacobs.