Novak Djokovic Tak Bisa Lupakan Kejadian Dideportasi dari Australia

Rully Fauzi Suara.Com
Jum'at, 30 Desember 2022 | 01:10 WIB
Novak Djokovic Tak Bisa Lupakan Kejadian Dideportasi dari Australia
Petenis Serbia, Novak Djokovic. [Marco BERTORELLO / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Petenis berusia 35 tahun itu tidak dapat berkompetisi di dua dari empat turnamen major tahun ini, menyusul sikapnya terhadap vaksinasi COVID-19 yang berarti dia juga terpaksa absen di US Open.

Namun, dia menyelesaikan musim 2022 dengan gemilang, memenangi gelar di Tel Aviv, Astana, dan ATP Finals di Turin, serta mencapai final Paris Masters.

Dia juga meraih trofi di Roma dan Wimbledon, dan mencatatkan rekor menang-kalah 42-7 sepanjang musim.

"Saya selalu memiliki keyakinan pada diri saya sendiri, dan percaya bahwa saya bisa memenangi setiap turnamen yang saya mainkan. Dan, saya pikir dengan karier yang saya miliki, saya merasa pantas untuk memiliki pendekatan mental seperti itu," kata Djokovic.

"Segalanya jelas berbeda (sekarang). Banyak pemain muda dalam tur, semacam pergeseran generasi, tetapi Anda tahu, Nadal dan saya sendiri, masih kuat."

Meski berusia 35 tahun, Djokovic optimistis dapat merebut beberapa gelar Grand Slam, dan dia percaya masih bisa menghadang para generasi muda untuk beberapa waktu.

"Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk bersaing dengan mereka, untuk menjadi salah satu penantang gelar di sini dan di Melbourne," kata Djokovic.

"Kenangan indah dan sejarah bagus yang saya miliki di tanah Australia memberi saya banyak emosi positif dan keyakinan bahwa saya bisa melakukannya lagi dan saya bisa melangkah jauh," imbuhnya.

[Antara]

Baca Juga: Kecewa Berat Ditahan Seri Thailand, Marc Klok Kaul Bawa Timnas Indonesia Bantai Filipina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI