Suara.com - PB Jaya Raya mengukir sejarah di pentas Kejurnas PBSI 2022 kategori beregu dewasa antarklub. Klub asal Jakarta ini tampil sebagai juara dan sekaligus merengkuh titel yang ketujuh.
Dalam partai final yang berlangsung di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (17/12) malam, Jaya Raya memang tampil lebih perkasa. Klub yang lahir di Jakarta tahun 1976 itu berhasil mengatasi perlawanan Mansion Exist Jakarta dengan 3-0.
Pasangan ganda putra yang tampil di partai ketiga, Muhammad Reza Pahlevi Isfahani/Rian Swastedian tampil sebagai penentu kejayaan Jaya Raya. Mereka sukses mengalahkan Ade Bagus Sapta Ramadhany/Sabar Karyaman Gutama dengan skor 21-23, 21-17, 21-13.
"Alhamdulillah bisa membawa Jaya Raya juara. Ini untuk pertama kali saya bisa mengantarkan Jaya Raya juara Kejurnas. Tadi saat bertanding pun, saya sangat yakin bisa menang dan akhirnya membawa Jaya Raya juara," ujar Reza Pahlevi.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022: Tekuk Chou Tien Chen, Anthony Ginting Petik Kemenangan Kedua
"Saya pun bangga bisa membawa Jaya Raya kembali juara. Dulu terakhir saya ikut tim juara tahun 2018. Kini bisa juara lagi, tentu sangat menggembirakan," tutur Rian.
Angka pertama kemenangan Jaya Raya dalam kejuaraan berhadiah total Rp800 juta dan diikuti 18 klub ini dipersembahkan pasangan ganda campuran Hafiz Faizal/Della Destiara Haris. Pasangan ini berhasil meredam kecepatan Zaidan Arrafi Awal Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dengan skor 21-17, 15-21, 21-15.
Lalu, pemain tunggal putra, Muhammad Sultan Nurhabibullah Mayang membawa Jaya Raya unggul 2-0. Sultan berhasil mengatasi perlawanan Iqbal Diaz Syahputra, 21-17, 21-17.
Jaya Raya melaju ke partai puncak usai di semifinal mengalahkan Sarwendah Badminton Club Jakarta dengan 3-0. Sementara Mansion Exist membuat kejutan dengan menggusur unggulan pertama, Djarum Kudus, 3-2.
Dengan kemenangan ini, Jaya Raya mengukuhkan diri sebagai klub terkuat di Tanah Air. Mereka total tujuh kali merebut gelar kejurnas beregu antarklub. Sebelumnya, Jaya Raya berjaya pada tahun 1996, 2000, 2006, 2012, 2014, dan 2018.
Baca Juga: Jadwal BWF World Tour Finals 2022 Hari ini: Jonatan Christie Hadapi Loh Kean Yew
Atas kemenangan itu, Jaya Raya berhak atas hadiah Rp400 juta. Sementara Mansion Exist menerima Rp200 juta. Semifinalis, Djarum Kudus dan Sarwendah Badminton Club Jakarta, masing-masing mendapatkan Rp100 juta.
Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wigoena juga terkejut dengan keberhasilan pemainnya. Dirinya dari awal tidak mengira klub yang dibinanya akan mampu jadi kampiun. Ini karena persiapannya termasuk pendek.
"Kita tidak menyangka bisa kembali juara. Puji Tuhan diberi kekuatan dan bisa juara. Saya lihat para pemain telah berjuang habis-habisan untuk membawa Jaya Raya juara. Kemenangan ini berkat kekompakan para pemain. Kalau tampil di beregu, pemain memang seperti memiliki energi luar biasa. Saya bangga dengan perjuangan para pemain," ujar Imelda.
Ditambahkan oleh Agus Lukita, Ketua Yayasan Pembangunan Jaya, kemenangan ini karena penggawa Jaya Raya memang sejak setahun terakhir melakukan pembinaan lebih intensif. "Ketika pandemi Covid-19 mulai mereda, kami memang mulai kembali membina pemain lebih serius. Keberhasilan ini mungkin juga karena berkah pembinaan tersebut. Terima kasih kepada para pemain, pelatih, dan tim pendukung, yang sudah bekerja luar biasa," kata Agus.
Sementara dari kubu Mansion Exist, mengaku bahwa Jaya Raya memang tampil lebih baik. "Lawan memang lebih baik. Harus diakui, Jaya Raya lebih solid. Selamat untuk Jaya Raya yang tampil sebagai juara. Meski gagal juara, kami tetap puas karena target awalnya hanya masuk semifinal," sebut Sabar Karyaman Gutama, pemain yang bersama Ade Bagus kalah di partai terakhir. (*)
Hasil final Kejurnas Beregu Campuran Dewasa Antarklub 2022
Jaya Raya Jakarta vs Mansion Exist Jakarta (3-0):
- Hafiz Faizal/Della Destiara Haris vs Zaidan Arrafi Awal Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, 21-17, 15-21, 21-15.
- Muhammad Sultan Nurhabibullah Mayang vs Iqbal Diaz Syahputra, 21-17, 21-17.
- Muhammad Reza Pahlevi Isfahani/Rian Swastedian vs Ade Bagus Sapta Ramadhany/Sabar Karyaman Gutama, 21-23, 21-17, 21-13.