Mengenal Ternadi Bike Park, Trek Downhill Terbaik dan Paling Ekstrem di Indonesia

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 25 November 2022 | 14:01 WIB
Mengenal Ternadi Bike Park, Trek Downhill Terbaik dan Paling Ekstrem di Indonesia
Ternadi Bike Park, salah satu trek downhill paling ekstrem di Indonesia yang akan menjadi venue kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua. [Dok. Ternadi Bike Park/76 Indonesian Downhill 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seri pamungkas kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 bakal digelar di Ternadi Bike Park, Kudus pada 10 dan 11 Desember mendatang.

Lintasan yang berada di kaki Gunung Muria ini memiliki panjang trek 2,3 km dan lebar trek 1,5 meter juga terdaftar dalam Union Cycliste Internationale (UCI) di kategori C1.

Masuknya Ternadi Bike Park dalam kategori UCI C1 menjadikannya sebagai salah satu sirkuit dengan obstacle paling ekstrim baik dari sisi elevasi (ketinggian) maupun segi lintasan yang akan dihadapi para downhiller.

Ternadi Bike Park, salah satu trek downhill paling ekstrem di Indonesia yang akan menjadi venue kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua. [Dok. Ternadi Bike Park/76 Indonesian Downhill 2022]
Ternadi Bike Park, salah satu trek downhill paling ekstrem di Indonesia yang akan menjadi venue kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua. [Dok. Ternadi Bike Park/76 Indonesian Downhill 2022]

Ternadi Bike Park berada di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut (dpl) pada titik start dan 600 meter dpl pada garis finis.

Baca Juga: Indonesia Bawa Pulang Dua Perak dari Kejuaraan Balap Sepeda Trek Asia 2022

Salah satu obstacle section paling ‘ganas’ di trek ini adalah rock garden di akhir lintasan yang bakal menguji adrenalin downhiller baik dari segi stamina maupun pemilihan strategi untuk menaklukkan trek tersebut.

Menurut Pengelola Ternadi Bike Park, Sudarmono, trek ini dibangun pada tahun 2016 selama kurang lebih tiga bulan tanpa menggunakan alat berat, alias semua dikerjakan secara manual oleh tangan manusia.

Ternadi Bike Park, salah satu trek downhill paling ekstrem di Indonesia yang akan menjadi venue kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua. [Dok. Ternadi Bike Park/76 Indonesian Downhill 2022]
Ternadi Bike Park, salah satu trek downhill paling ekstrem di Indonesia yang akan menjadi venue kompetisi balap sepeda gunung 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua. [Dok. Ternadi Bike Park/76 Indonesian Downhill 2022]

Meski demikian, sistem pengamanan di sepanjang lintasan diklaim sudah memiliki standar kelayakan UCI atau standar dunia.

“Pengamanan di titik start termasuk jalan loading dan tingkat kecuraman dirancang mengikuti standar keselamatan internasional. Sehingga sampai saat ini tingkat kecelakaan sangat minim dan tidak berakibat fatal,” ungkap Sudarmono dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Sementara itu, Agnes Wuisan selaku perwakilan 76 Rider mengamini bahwa Ternadi Bike Park akan menambah seru persaingan pebalap dalam 76 Indonesian Downhill 2022 seri kedua ini.

Baca Juga: Didukung PB ISSI, Event Balap Sepeda Velocity Criterium akan Bergulir dari Jakarta hingga Flores

“Ternadi Bike Park akan kembali menjadi saksi serunya kompetisi 76 Indonesian Downhill seri kedua di Kudus. Dengan lintasan menantang dan trek yang curam, Ternadi Bike Park nantinya akan menambah ketat persaingan para downhiller untuk merebut gelar juara,” kata Agnes Wuisan.

Masuk dalam kategori lintasan C1, atau tingkat kesulitan trek tinggi, para downhiller yang berkompetisi di Ternadi Bike Park juga akan memperoleh poin internasional.

Dengan sirkuit berlevel C1, siapapun yang meraih waktu tercepat di Ternadi Bike Park nanti akan mendapat 40 poin di rangking UCI. Lalu, untuk waktu tercepat kedua mendapat 30 poin dan tercepat ketiga memperoleh 20 poin.

Khoiful Mukhib, salah satu rider dari tim 76 Rider mengakui Ternadi Bike Park akan menjadi lintasan yang menantang bagi para downhillers.

“Sirkuit Ternadi, jika dibandingkan dengan yang lain tentu sangat berbeda, terlebih dari segi lintasan. Di sini high speed atau laju sepedanya selalu lebih kencang dan menantang," lata Mukhib.

"Ditambah obstacle seperti drop, rock garden, double jump dan table top. Hal ini tentu sangat menantang bagi riders, khususnya di kelas junior dan men elite,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI