Suara.com - Pelatih kepala ganda campuran Indonesia Nova Widianto memuji karakter anak didiknya Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang mempunyai daya juang tinggi sehingga bisa menjuarai Hylo Open 2022.
Rehan/Lisa menjadi juara turnamen level Super 300 tersebut setelah mengalahkan pasangan China Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping 21-17, 21-15 pada final di Jerman, Minggu (6/11). Itu menjadi gelar juara perdana mereka dalam ajang BWF World Tour sejak keduanya dipasangkan pada 2019.
"Yang menjadi kunci kemenangan Rehan/Lisa dalam partai final ini adalah segi kekompakan dan komunikasi di tengah lapangan yang bisa terjaga terus dari awal sampai akhir pertandingan. Selain itu, didukung faktor semangat juang mereka yang luar biasa," ungkap Nova melalui keterangan tertulis PBSI di Jakarta, Senin.
"Karakter mereka berdua, saya akui juga bagus. Ini yang akan menjadi sisi keunggulan mereka dibanding pasangan lainnya," ujar dia menambahkan.
Baca Juga: Penampilan Anthony Ginting Sejak Awal Turnamen Hylo Open 2022 Sudah Menjanjikan
Ganda campuran Indonesia belum pernah menaiki podium tertinggi dalam turnamen dunia BWF sejak pelatnas ditinggalkan dua pasangan senior, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sejak kepergian dua pasangan tersebut, capaian terbaik ganda campuran Indonesia hanyalah semifinal Rehan/Lisa di French Open 2022 Super 750. Indonesia juga pernah mencapai hasil bagus saat Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mencapai final Malaysia Masters 2022 Super 500 pada Juli lalu.
Nova berharap kesuksesan Rehan/Lisa di Jerman dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menghadapi pasangan-pasangan top elite dunia pada kejuaraan berikutnya.
Keberhasilan Rehan/Lisa juga diharapkan dapat menjadi energi positif dan suntikan semangat bagi pasangan ganda campuran lainnya agar tidak mudah menyerah saat bertanding.
"Untuk pasangan yang lain, yang paling kelihatan evaluasinya adalah masalah non-teknis. Mereka mudah down. Mereka kurang tenang dalam bermain. Saat poin sudah unggul, mereka sering jadi panik ketika disusul lawan. Ini yang harus dibenahi dan dipoles lagi agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi," kata Nova. (Antara)