Suara.com - Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) membentuk tim satuan tugas (satgas) dengan tujuan untuk memaksimalkan raihan prestasi di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022.
Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 bakal digelar di Indonesia. Ajang itu direncanakan berlangsung pada 5-11 Desember 2022 di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.
Khusus untuk mencapai target 4 medali emas pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-VIII ini, PB WI membentuk Tim Satgas (Satuan Tugas) yang beranggotakan 3 personil.
Mereka antara lain Herman Wijaya (Kabid Binpres Taolu PB WI), Sudarsono (Kabid Binpres Sanda PB WI) dan Henny Setyowati (PB WI).
Herman Wijaya mengatakan, Tim Satgas punya tiga tugas pokok dalam meraih sukses prestasi. "Pertama, Tim Satgas dibentuk untuk memastikan program pelatnas junior berjalan dengan baik," katanya dalam rilis yang diterima Suara.com, Sabtu (5/11/2022).
"Kedua, memastikan seluruh kebutuhan atlet pelatnas terpenuhi baik itu peralatan latihan maupun pertandingan. Dan, ketiga merupakan tugas yang paling berat yakni memastikan atlet pelatnas yang terpilih memperkuat Timnas Wushu Junior bisa menghasilkan medali pada Kejuraan Dunià Wushu Junior 2022 nanti," jelas Herman Wijaya.
Saat ini, kata Herman Wijaya, pelatnas junior diikuti 33 atlet taolu terdiri dari 17 putra dan 16 putri dan 16 atlet sanda terdiri dari 12 putra dan 4 putri. Mereka merupakan atlet terbaik yang dijaring dari hasil Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu di Surabaya, Jawa Timur, Tahun 2022.
"Dari 33 atlet wushu Taolu itu akan dipilih 6 putra dan 6 putri. Mereka yang dipilih memperkuat pasukan Garuda Muda itu yang dianggap berpeluang meraih medali di Kejuaran Dunia Wushu Junior 2022," kata Herman Wijaya yang juga pemilik Sasana Rajawali Sakti Jakarta.
"Di Sanda terdapat 16 atlet dan akan dipilih 11 atlet terdiri dari 3 atet putri dan 8 atlet putra terbaik yang akan memperkuat Timnas Wushu Indonesia," sambung pelatih Sanda Timnas Wushu Indonesia, Mohammad Selamet.
Baca Juga: Edgar Xavier Sukses Pertahankan Gelar Juara Dunia Wushu
Ketika disinggung masalah lawan yang dihadapi, Herman Wijaya menjawab,"Di Taolu itu persaingan sangat ketat apalagi pesertanya cukup banyak. Saingan terberat itu datang dari atlet wushu asal Malaysia, Vietnam, China, Korea, Amerika Serikat dan Rusia."