Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) membuka seleksi nasional atau seleknas bagi talenta muda tanah air untuk dapat memperkuat timnas bola basket putri Indonesia.
Wakil Ketua PP Perbasi Bidang Pembinaan dan Prestasi George Fernando Dendeng mengatakan, pemain yang ikut seleknas terlebih dahulu harus mengantongi rekomendasi dari Pengurus Provinsi (Pengprov) masing-masing daerah.
Perbasi, kata George, hanya membuka dua kuota untuk tiap Pengprov. Seleksi akan dilakukan pada 13-14 November di Surabaya.
"Kesempatan ini kami berikan kepada talenta putri di seluruh Indonesia kelahiran 1999 sampai 2004 untuk dapat ikut seleksi Tim Nasional Elite Putri kami. Silakan menghubungi Pengprov Perbasi di wilayahnya," kata George dalam laman resmi Perbasi di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Hasil NBA: Taklukkan Timberwolves, Suns Kantongi 5 Kemenangan Beruntun
Selain seleknas, seleksi juga dilakukan melalui hasil pantauan tim pelatih timnas putri. Perbasi sudah mengantongi tujuh nama yang didapat dari beberapa turnamen seperti Liga Mahasiswa dan pemain yang pernah bermain bersama timnas U-18 Kejuaraan FIBA Asia Divisi A di India September lalu.
Mereka bahkan sudah ikut bergabung dalam pemusatan latihan bersama timnas putri di Surabaya.
Menurut penanggung jawab timnas putri Christopher Tanuwidjaja, para pemain tersebut dipanggil karena dinilai layak mendapat kesempatan berlatih bersama timnas.
"Ini bagian dari misi regenerasi di timnas putri. Kami ingin jangan sampai ketinggalan melakukan regenerasi. Di Asia Tenggara sudah ada pemain muda bermunculan. Mereka kami panggil dengan harapan mereka dapat eksposur dari pelatih timnas," ujar dia.
Christopher menjelaskan bahwa Perbasi harus merekrut para pemain muda untuk menggantikan beberapa pemain senior yang dicoret dari pelatnas bahkan ada yang menyatakan pensiun. Mega Nanda Perdana Putri, Jovita Elizabeth Simon dan Visca Dewi Samsuri dipulangkan dari pemusatan latihan karena berbagai alasan.
Baca Juga: 15 Klub IBL Siap Berkompetisi di Piala Indonesia
"Mereka masuk untuk menggantikan beberapa pemain yang dicoret dan pensiun. Tapi mereka juga tidak ada jaminan bisa masuk timnas. Semua harus bersaing, tidak ada yang aman. Siapa pun bisa pulang dan bisa gabung timnas. Kami juga terus memantau pemain," ucapnya. (Antara)