"Tiga teratas sedikit lebih ketat, tapi saya rasa kami harus memikirkan setiap balapan, dan saya rasa ini bisa menjadi hal baik baik kami."
Setelah menjadi penantang gelar musim 2020 dan menjadi juara dunia pada 2021, Quartararo mengatakan pengalaman berharga dari dua tahun tersebut turut membantunya mengatasi tekanan menuju seri-seri penutup musim.
"Mendapat gelar pada tahun lalu memberi saya kepercayaan diri yang besar dan pengalaman yang lebih banyak," kata dia. "Tentunya pengalaman dari dua tahun sebelumnya telah sangat membantu saya untuk tetap tenang dalam situasi ini."
Bagnaia yang meraup 36 poin dari tiga balapan terakhir, sepakat apabila perburuan gelar terasa seperti mulai dari awal.
"Seperti yang dikatakan Fabio, kami seperti baru saja memulai kejuaraan dan kami memiliki lima pebalap yang memiliki peluang memenangi gelar," kata Bagnaia.
"Tentunya, saya dan Fabio memiliki lebih banyak peluang, tapi yang lain juga tidak jauh di belakang dan kami tahu tahun ini semuanya bisa berubah. Tapi saya rasa potensinya sangat tinggi, kami berada dalam momen yang baik dan kami harus menggunakannya."
Quartararo masih menduduki puncak klasemen, tapi Bagnaia kini berjarak hanya dua poin dari pebalap Yamaha itu.
Pebalap Aprilia Aleix Espargaro berjarak 20 poin di tempat ketiga, diikuti Enea Bastianini dari tim Gresini (39) dan Jack Miller dari Ducati (40).
Baca Juga: Statistik MotoGP Australia, Marc Marquez 3 Kali Juara di Phillip Island