Suara.com - Juara bertahan Fabio Quartararo menegaskan diri tetap tenang dan tak terpengaruh rangkaian penampilan buruk bersama Yamaha sehingga perebutan gelar MotoGP musim ini masih terbuka lebar.
Pebalap Prancis itu mengumpulkan hanya delapan poin dari tiga balapan terakhir ketika rival utamanya, Francesco Bagnaia dari tim Ducati, semakin mendekat dengan jarak dua poin saja dari sang pemuncak klasemen dengan tiga balapan tersisa.
Tiba di Australia setelah 17 balapan, lima pebalap teratas dalam klasemen dipisahkan 40 poin saja, dengan 75 poin maksimal diperebutkan hingga akhir musim.

Quartararo finis P17 di luar zona poin saat balapan basah di Thailand dua pekan lalu dan kecewa sampai menolak berbicara kepada media seusai balapan.
Pada sesi jumpa pers pralomba di Phillip Island, Australia, Kamis, Quartararo lantas meminta maaf kepada awak media dan menjelaskan apa yang terjadi di Thailand.
"Saya membuat keputusan untuk tidak bicara ke media, saya meminta maaf kepada semua orang yang ada kala itu di Thailand," kata Quartararo yang tak bisa berkata-kata seusai balapan di Buriram seperti dikutip Antara.
Di Thailand, Quartararo mengungkapkan dia dan timnya melakukan kesalahan sedari awal dengan menggunakan tekanan ban yang tinggi untuk balapan, sehingga mempengaruhi performanya ketika menikung di balapan.
Mendapati Bagnaia finis ketiga di Buriram, Quartararo dan sang rival sepakat bahwa perburuan gelar juara dunia musim ini seperti mulai dari awal lagi.
"Saya rasa kami harus memikirkan tentang kejuaraan ini. Tapi sebenarnya, saya ingin fokus dari satu balapan ke balapan lainnya, karena pada akhirnya sekarang ini seperti awal dari kejuaraan," kata dia
Baca Juga: Statistik MotoGP Australia, Marc Marquez 3 Kali Juara di Phillip Island
"Poin kami nyaris sama dengan Pecco tapi saya tidak hanya mewaspadai Pecco. Tentunya Aleix juga di sana, Jack dan Enea... Jadi kami berlima dengan tidak banyak jarak poin."