Suara.com - Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asia Rifle and Pistol Championship 2024 yang menjadi ajang kualifikasi untuk petembak Benua Kuning (Asia) menuju Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) Henry Oka mengatakan sebanyak 16 tiket kualifikasi Olimpiade Paris bakal diperebutkan di Kejuaraan Asia yang rencananya berlangsung di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta pada Maret 2024.
"Ini adalah hajatan besar dan paling ditunggu karena 16 kuota diperebutkan untuk petembak di Benua Asia," ujar Oka kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Sebelum menuju ke Kejuaraan Asia 2024, lanjut Oka, Indonesia akan lebih dulu menggelar dua ajang bergengsi lainnya yakni Piala Dunia Rifle/Pistol dan Piala Asia pada 2023.
Dua ajang tersebut juga bakal menjadi buruan petembak di seluruh dunia, khususnya Asia yang sekaligus mempersiapkan diri sebelum mengikuti ajang kualifikasi Olimpiade Paris.
"Jadi Piala Dunia dan Piala Asia bisa menjadi persiapan mereka untuk berburu poin menuju Olimpiade Paris. Peserta berusaha beradaptasi dan menjadikan dua ajang tersebut sebagai uji tanding sebelum bersaing pada 2024 di Kejuaraan Asia yang memperebutkan 16 tiket Olimpiade Paris," ujar Oka.
Dengan tiga hajatan besar yang bakal bergulir, Indonesia sebagai tuan rumah terus melakukan persiapan.
Khusus untuk Piala Dunia yang bergulir awal tahun depan, persiapan berjalan sesuai dengan rencana. Peralatan dari Swiss pun telah ada di lokasi pertandingan dan secara langsung teknisi dari Jerman melakukan pengecekan, termasuk untuk sistem scoring yang akurat.
"Peralatan pertandingan tentunya harus siap. Arena juga harus siap. Kami juga menyiapkan akomodasi, salah satunya bekerja sama dengan beberapa hotel," ujar Oka.
Akomodasi, lanjut Oka, menjadi perhatian karena ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 nantinya bakal diikuti atlet dari lebih 70 negara.
"Saat ini peraturan terkait keramaian sudah longgar. Jadi kami akan bekerja sama dengan beberapa hotel karena kemampuan finansial dari setiap negara itu berbeda-beda. Jadi kami nanti tawarkan dengan sesuai dengan kemampuan peserta," ujarnya menambahkan.