Suara.com - Wakil Ketua PB PABSI Djoko Pramono tetap mengajukan nama Eko Yuli Irawan ke Kemenpora untuk mengikuti Kejuaraan Dunia IWF 2022 di Bogota, Kolombia, pada 5-16 Oktober yang menjadi kualifikasi pertama Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
"Kami berencana memberangkatkan 13 sampai 14 atlet. Nama Eko Yuli juga sudah kami laporkan kepada Kemenpora, tetapi masih menunggu hingga final entry," ujar Djoko kepada pewarta di Jakarta, Selasa seperti dimuat Antara.
Djoko mengungkapkan PABSI sudah menghitung perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mengikuti Kejuaraan Dunia di Kolombia.
"Kisarannya Rp600 juta. Kejuaraan Dunia di Kolombia itu single event bukan multievent. Artinya biasanya menggunakan biaya sendiri. Jadi kalau pemerintah mau bantu, saya sudah kirim surat, karena belum ada sponsor yang menawarkan diri," ujar Djoko.
Baca Juga: Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2022 Digelar Dua Seri
"Eko sudah kami masukan ke daftar, tapi masih menunggu final entry. Kalau ketika final entry harus bayar, pemerintah tak membantu atau tidak ada sponsor, ya bagaimana karena ini bukan multievent," kata Djoko.
Dalam pengiriman atlet ke Kejuaraan Dunia di Kolombia, lanjut Djoko, PABSI bakal melakukan seleksi ketat.
PABSI saat ini memiliki deretan atlet muda potensial, seperti Muhammad Faathir yang berada di kelas yang sama dengan Eko Yuli yakni 61kg putra.
"Tentunya ada persyaratan. Bukan persoalan suka atau tidak suka. Eko tetap pahlawan kita. Hukum alam, yang tua pasti kalah sama yang muda. sekarang sudah muncul generasi muda kita," ujarnya.
Djoko berharap dapat mengirim lebih banyak atlet yang lolos kualifikasi Olimpiade Paris. "Di Kolombia baru yang pertama. Masih ada tiga kali kualifikasi," pungkas Djoko.
Baca Juga: Kemenpora Tingkatkan Persiapan Peringatan Haornas 2022 di Stadion Batakan
Angkat besi menjadi cabang andalan Indonesia untuk mendulang medali di Olimpiade. Khusus Eko, dia telah menyumbang dua perak dan dua perunggu sejak Olimpiade 2008 di Beijing, China.