Menpora Ingatkan Jangan Ada Mutasi Atlet Jelang PON 2024

Reky Kalumata Suara.Com
Senin, 12 September 2022 | 21:54 WIB
Menpora Ingatkan Jangan Ada Mutasi Atlet Jelang PON 2024
Menpora Zainudin Amali. [Humas Kemenpora]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengingatkan agar jangan ada mutasi atlet untuk kepentingan jangka pendek menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatra Utara.

"Kita kan sudah punya target besar, prestasi tingkat global. Maka pembinaan sangat mutlak, tidak bisa kita mendapatkan prestasi kalau tidak dibina," kata Amali, melalui keterangan tertulis dari KONI, di Jakarta, Senin seperti dimuat Antara.

Hal tersebut disampaikan Menpora Amali saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tahun 2022 di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Dalam sambutannya, Menpora memberikan atensi kepada persiapan PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut).

"Ini pengalaman pertama untuk kita, melaksanakan PON di dua provinsi, tapi saya yakin Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat dan jajarannya mampu melakukan ini," katanya.

Apalagi, KONI Pusat telah sukses menyelenggarakan PON sebelumnya, yakni PON XX pada 2021 di Papua.

Menpora menginginkan adanya peningkatan dari sisi prestasi maupun pelayanan dari tuan rumah penyelenggaraan PON 2024 di Aceh-Sumut.

"Kesiapan tuan rumah menjadi penting. Saya mengimbau untuk memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada. Apa yang tersedia saya minta maksimalkan," katanya.

Menpora secara lebih tegas berharap peningkatan kualitas pembinaan guna mencapai target pemerintah, dan menghindari cara meningkatkan prestasi tanpa melakukan pembinaan, yakni dengan mutasi atlet.

Baca Juga: Kelakar Ridwan Kamil Usai Dapat Penghargaan di Haornas 2022: Diam Berdoa, Bergerak Jadi Juara

"Ada kecenderungan pada PON-PON sebelumnya, terutama dari tuan rumah ingin berambisi menang dan medali sebanyak-banyaknya. Kalau dihasilkan dari pembinaan, tidak ada masalah," kata Amali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI