Suara.com - Jack Ahearn, pelari asal Australia mendadak viral di media sosial saat dirinya mengungkap bahwa penyelenggara Indonesia International Marathon 2022 di Bali tidak kunjung mengirimkan hadiah kepadanya sebesar Rp150.000.000.
Pelari ini menjadi pemenang utama dalam acara marathon tersebut. Ia pun menumpahkan kekesalannya di instagram @jackahearn. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah 5 faktanya.
1. Lomba taraf internasional
Penyelenggaraan Indonesia International Marathon 2022 ini sudah diungkap oleh pihak penyelenggara, PT. Tata Media Prima yang bekerjasama dengan KONI sebagai salah satu ajang bergengsi internasional.
Baca Juga: Makjleb! Arie Kriting soal Pelari Asing Belum Terima Hadiah Lomba Marathon di Indonesia
Hal ini disosialisasikan sejak Mei 2022 lalu dan diselenggarakan di Bali pada 26 Juni 2022 lalu dan berakhir garis finis di Grand Inna Bali Beach, Sanur.
2. Keluar sebagai pemenang
Banyak sekali pelari internasional yang terlibat dalam acara ini, termasuk pelari Jack Ahearn yang berasal dari Australia. Ia berhasil menduduki posisi pertama maraton putra dan berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp150.000.000,- dari pihak penyelenggara. Namun sayang, Jack mengaku hingga saat ini belum sama sekali menerima hadiah tersebut.
3. Protes lewat media sosial
Geram karena telah mencoba menghubungi panitia namun tak kunjung mendapatkan jawaban, Jack pun menumpahkan kekesalan dan protesnya lewat instagram storynya sambil menandai Instagram @indonesiainternationalmarathon.
Baca Juga: Ini Alasan Musyawarah Rakyat Pilih Ganjar Pranowo Dan Sandiaga Uno Gantikan Jokowi
Di Instagram Story-nya tertulis bahwa pihak panitia telah memblokir nomornya dan gagal melakukan pembayaran hadiah sejumlah Rp150 juta tersebut kepadanya.
4. KONI klarifikasi soal penyelenggara
Hal ini sontak menjadi viral, apalagi penyelenggaraan marathon ini melibatkan pihak KONI sebagai lembaga resmi yang menaungi kegiatan ini. Pihak KONI pun angkat bicara soal ini.
Melalui Sekretaris Jenderal KONI, Tb. Lukman D, ia mengungkap bahwa nominal hadiah yang mereka sediakan berbeda dengan nominal hadiah yang diumumkan oleh PT. Tata Media Prima.
"KONI akan segera menyelesaikan masalah ini dengan pihak terkait, khususnya pihak penyelenggara, dalam hal ini PT. Tata Media Prima," tutur Lukman.
5. Sandiaga Uno ungkap hal ini
Bukan hanya KONI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga ikut berkomentar soal penyelenggara acara ini.
"Kami baru mendapatkan berita soal postingan tersebut dan mendapat permintaan dari istana mengenai klarifikasi. Dan setelah diklarifikasi, rupanya yang terjadi itu adalah penyelenggara EO-nya kesulitan dari segi pengumpulan pendanaan" ungkap Sandi melalui instagramnya beberapa waktu lalu.
Kejadian ini menjadi fokus KONI untuk ditelusuri tentang penyelenggara event ini, mengingat peningkatan pariwisata Indonesia juga berpengaruh dengan adanya penyelenggaraan acara-acara internasional semacam ini.
Kontributor : Dea Nabila