FIA Setujui Regulasi Mesin Formula 1 untuk Musim 2026

Reky Kalumata Suara.Com
Rabu, 17 Agustus 2022 | 16:45 WIB
FIA Setujui Regulasi Mesin Formula 1 untuk Musim 2026
Seorang anggota tim Red Bull berjalan melintasi papan yang bersematkan logo federasi otomotif internasional (FIA) di sela-sela sesi latihan bebas ketiga Formula 1 Grand Prix Arab Saudi di Sirkuti Jeddah Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (26/3/2022). (ANTARA/AFP/Andrej Isakovic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - FIA pada Selasa menyetujui regulasi mesin untuk Formula 1 yang akan diterapkan pada 2026, dengan peningkatan tenaga listrik dan penggunaan 100 persen bahan bakar berkelanjutan menjadi dua aspek kunci di peraturan baru itu.

Induk otomotif dunia itu menyebutkan, dalam pernyataan resmi, power unit mobil F1 akan tetap mempertahankan konfigurasi mesin pengapian dalam V6 1,6 liter.

Regulasi 2026 akan menghilangkan pemakaian Motor Generation Unit Heat atau MGU-H, sedangkan keluaran tenaga dari Energy Recovery System akan ditingkatkan menjadi 350 kilowatt.

Menurut kabar, perubahan peraturan di atas merupakan syarat agar sejumlah brand dari Volkswagen Group ikut bergabung ke F1.

Baca Juga: Pede Banget, Bos Red Bull Racing Samakan Dirinya dengan Pelatih Legendaris Manchester United

"Regulasi tersebut dimaksudkan agar memungkinkan dan menarik pendatang baru untuk bergabung dalam olahraga ini dengan kompetisi," kata FIA pada laman resminya seperti dimuat Antara.

Laporan sejumlah media menyebutkan Porsche berencana untuk mengambil 50 persen saham Red Bull Technology, perusahaan yang membangun mobil untuk tim pemimpin klasemen F1 musim ini.

Bos tim Red Bull Christian Horner pada GP Hungaria bulan lalu mengungkapkan sudah ada diskusi konstruktif dengan Porsche namun masih banyak rintangan yang harus dilewati.

Audi juga disebut-sebut mendekati Sauber, perusahaan yang menjalankan tim Alfa Romeo.

FIA juga mengatakan Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) telah memperbarui peraturan teknis 2022 dan 2023 untuk menyikapi masalah keselamatan, khususnya fenomena osilasi vertikal atau porpoising mulai GP Belgia pada akhir Agustus serta standar keselamatan rool hoops, menyusul kecelakaan hebat yang dialami pebalap Alfa Romeo Guanyu Zhou di Silverstone.

Baca Juga: Williams Ikat Alexander Albon dengan Kontrak Jangka Panjang

"Keselamatan adalah prioritas tertinggi bagi FIA, dan kami telah mencurahkan waktu dan sumber daya yang begitu besar kepada analisis dan resolusi dari masalah porpoising," kata presiden FIA Mohammed Ben Sulayem.

"Jelas bahwa FIA memiliki kewajiban untuk bertindak dan memastikan bahwa para pebalap tidak berada dalam risiko cedera yang tidak semestinya akibat fenomena ini."

Kemudian, mobil-mobil 2023 akan memiliki lantai yang lebih tinggi 15mm, kompromi yang disepakati oleh tim-tim setelah FIA mengusulkan peningkatan 25mm.

Beberapa tim seperti Ferrari dan Red Bull tidak memiliki masalah porpoising dan menyebut usulan awal itu hanya akan menguntungkan sejumlah tim yang gagal membangun mobilnya dengan baik tahun ini.

Terkait roll hoop, FIA mendapati temuan dari insiden kecelakaan di Silverstone bahwa bagian roll hoop mobil Alfa Romeo Guanyu tercabik setelah bergesekan dan "menggali" aspal dalam kecepatan tinggi ketika terbalik.

Oleh karena itu, bagian tersebut akan didesain dengan permukaan yang bulat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI