Suara.com - Ganda putri nasional, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengaku mendapat pengalaman berharga saat menghadapi mantan pebulu tangkis nasional Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam pertandingan ekshibisi Piala Presiden 2022 di GOR Nanggala Cijantung, Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Menurut Ribka/Fadia, perjumpaannya dengan juara Olimpiade Rio 2016 menjadi ajang pemanasan sebelum tampil di Kejuaraan Dunia 2022 yang akan digelar di Tokyo, Jepang bulan ini.
"Rasanya senang dan bangga bisa main bersama Mas Owi dan Cik Butet, karena mereka idola saya juga. Ini seperti dapat sparing yang bagus untuk nanti persiapan Kejuaraan Dunia," kata Fadia saat dijumpai ANTARA di Jakarta.
Meski menjalani pertandingan yang cukup singkat, yaitu kurang dari 30 menit, namun Ribka/Fadia mendapat kepercayaan diri setelah menghadapi legenda bulu tangkis nasional.
Baca Juga: Sempat Dehidrasi, Zaki Zulkarnain Sukses Raih Emas Kelima di ASEAN Para Games 2022
Tidak hanya berkesempatan menghadapi bintang bulu tangkis Indonesia, Ribka/Fadia juga bisa menjajal kebolehan mereka sebagai pasangan setelah sempat dipecah kurang lebih tiga bulan lamanya.
Secara resmi, ganda putri Ribka/Fadia sudah dipecah dengan Fadia berpasangan dengan Apriyani Rahayu, sedangkan Ribka diduetkan dengan Febby Valencia Dwijayanti Gani.
"Meski kami sudah pecah partner tapi tetap komunikasi. Di lapangan pun sudah klop dari dulu. Jadi kami sudah sama-sama mengerti gaya permainannya seperti apa, kalau latihan bagaimana. Sudah enak sih," kata Ribka menuturkan.
Senada dengan Ribka, Fadia juga mengaku tidak ada kendala saat kembali dipasangkan dengan rekan lamanya sejak di tingkat junior. Dia pun berkomitmen untuk tampil maksimal pada laga terakhir mereka sebagai ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung.
"Penting artinya bagi kami ya, karena kami ingin tunjukkan yang terbaik. Kami tidak memikirkan nanti dipecah lagi atau bagaimana, karena pertandingan juga belum. Jadi ya fokus dulu satu per satu," pungkas Fadia.
Baca Juga: Tampil Perdana Pascapensiun, Liliyana Natsir: Strategi Bukan Kendala, Tapi Napas dan Tenaga